Silaturahmi Kebangsaan, Ajakan Persatuan Dan Cinta Tanah Air Dari Surakarta

Budaya Ekonomi Hukum Kesehatan Pariwisata Pemerintah Pendidikan Peristiwa Politik Religi Sosial

Silaturahmi Kebangsaan, Ajakan Persatuan Dan Cinta Tanah Air Dari Surakarta

MEGAPOLITANJATIM,NKRI adalah harga mati. Untuk mempertahankannya, para tokoh lintas agama se Solo Raya, Senin (7/9) berkumpul di area Benteng Vastenburg dalam Silaturahmi Kebhinekaan dan Doa Bersama dengan tema merajut kebhinekaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, bersama Anggota Wantimpres, Maulana Al habib Muhamad Luthfi Bin Ali Bin Yahya.

Dalam ceramahnya Habib Luthfi mengajak semua elemen bangsa melalui para tokoh lintas agama untuk memupuk rasa memiliki atau handarbeni Indonesia sebagai Tanah Air Tercinta dan Persatuan dalam keberagaman agama, budaya dan suku bangsa serta bahasa

“Kita tanamkan rasa memiliki Indonesia dengan penekanan Indonesia Tanah Tumpah Darahku. Lagu Indonesia Raya bagian dari ikrar Indonesia Tanah Airku,” tegas Habib Luthfi.

Dipimpin Habib Luthfi yang merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Surakarta, FX. Hadi Rudyatmo, Kapolda Jateng, Panglima Kodam IV Diponegoro, Kapolres se-Solo Raya, Dandim se-Solo Raya serta para kepala daerah se-Solo Raya, para tokoh lintas agama serta Calon Walikota yang diusung PDI Perjuangan, Gibran Rakabuming Raka menyerukan untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya wilayah eks Karesidenan Surakarta.

Gubenur Jateng, Ganjar Pranowo dalam sambutannya menekankan Pancasila sebagai pondasi kuat pemersatu bangsa Indonesia yang merupakan kultur asli yang dimiliki Indonesia dan tidak dipunyai bangsa lain.

Pangdam Diponegoro juga menekankan bahwa keberagaman di Indonesia merupakan ciptaan Tuhan untuk tetap bersatu karena saling melengkapi dan memperkuat NKRI.

Sementara, Kapolda Jateng menyoroti soal tumbuhnya paham radikal yang harus diwaspadai dan dirangkul supaya tidak berkembang memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Kegiatan Silaturahmi Kebhinekaan dan Doa Bersama digelar dengan tetap menjaga protokol kesehatan selain memakai masker dan jaga jarak juga digelar rapid test untuk semua pembicara dan peserta.(DA/SOF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *