RI EKSPOR JAGUNG KE FILIPINA 30 RIBU TON

Ekonomi Kesehatan Pariwisata Pemerintah Peristiwa Sosial

RI EKSPOR JAGUNG KE FILIPINA 30 RIBU TON

MEGAPOLITANJATIM,Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa melepas ekspor jagung dan tetes tebu (molase) ke Filipina di Pelabuhan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara, Sabtu (15/8/2020).

Menurutnya, ekspor mampu dilakukan karena produksi jagung di Gorontalo meningkat pesat, ia bahkan berharap dapat mencapai dua juta ton pada akhir 2020. Oleh sebab itu, hingga Sabtu, 15 Agustus 2020 ekspor dapat tetap dilakukan.

“Pertama saya ingin menyampaikan rasa bangga dan bergembira, produksi jagung di Gorontalo meningkat dengan pesat. Mudah-mudahan bisa mencapai target 2 juta ton sesuai target bapak gubernur,” kata Suharso Monoarfa dalam rilis yang diterima IndonesiaDev, Senin (17/8/2020).

Suharso pun berharap, selain ekspor komuditas jagung, dapat dikembangkan pula ekspor hasil pertanian lainnya dan produk industri yang berbasis pertanian.

“Dalam tiga bulan, sejak Juli hingga Agustus, Provinsi Gorontalo telah berhasil mencatat ekspor 30.400 ton jagung senilai Rp125,5 miliar serta ekspor molase sebanyak 11.700 ton senilai Rp31,2 miliar,” katanya usai memecahkan kendi, menandai pelepasan kapal pembawa komoditas pertanian ini.

Ekspor perdana pada 9 Juni 2020 sebanyak 6.100 ton senilai Rp24,7 miliar, pada 17 Juni 2020 sebanyak 6.300 ton dengan nilai Rp25,9 miliar. Ekspor ketiga dilakukan pada Juli 2020 sebanyak 6.100 ton senilai Rp24,8 miliar.

Adapun ekspor jagung kali ini merupakan yang keempat kalinya dalam tahun 2020, yang dilepas langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, sebanyak 12.000 ton dengan nilai mencapai Rp49,9 miliar. Sedangkan untuk tetes tebu sebanyak 11.700 ton senilai Rp31,2 miliar.

Demi terus mendorong tingkat produksi itu, Kementerian PPN/Bappenas ditegaskannya akan mendesain korporasi petani untuk mengembangkan kapasitas petani di Gorontalo, baik secara individu maupun kelompok.

Selain kapasitas petani, penetapan harga jagung untuk industri yang diharapkan berlaku internasional juga menjadi fokusnya. Dengan persediaan yang memenuhi kebutuhan industri tersebut, maka harga jagung pun dianggapnya akan meningkat mengikuti standar internasional.

“Kalau sudah ada standar, satu juta ton bisa dipegang semua industri di sini sehingga bisa menaikkan nilai tambah dari jagung dan memastikan harga jagung supaya para petani mendapatkan harga yang tetap,” pungkasnya.(DA/SOF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *