Soal Dugaan Perusahaan Supplier Bansos Di Pandeglang Potong Hak Masyarakat. HMI Siap Turun Kejalan

Budaya Ekonomi Hukum Kriminal Pemerintah Peristiwa Politik

Soal Dugaan Perusahaan Supplier Bansos Di Pandeglang Potong Hak Masyarakat. HMI Siap Turun Kejalan

MEGAPOLITANJATIM,||Pandeglang- Terjadi lagi kabar tersiar mengenai buruknya kualitas dari komoditi pangan untuk masyarakat pada program Bantuan Pangan Non Tunai di Pandeglang membuat sejumlah aktivis geram. Kali ini sejumlah elemen mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dalam waktu dekat akan melakukan aksi unjuk rasa. (16/02)

Farid Zajuli Ketua HMI Cab. Pandeglang mengatakan, Sejak 2019 supplier untuk program BPNT di Kab. Pandeglang telah di hegemoni oleh dua perusahaan yakni PT AAM PRIMA ARTHA dan PT Kenzi One untuk memenuhi komoditas sembako yang dibutuhkannya.

Sejak itu pula berbagai persoalan hampir setiap tiap bulannya terjadi carut, marut dan dimuat diberbagai media cetak dan online. Dengan demikian sebagai Agent sosial control kami mahasiswa terus melakukan pantauan di lapangan mengenai berbagai persoalan yang diterjadi pada Program BPNT atau BSP.

Pria yang biasa disapa Zajuli menjelaskan, Berdasarkan hasil dari advokasi teman-teman mahasiswa dan pemuda di lapangan kami melihat persoalan Program BPNT atau BSP di Kab. Pandeglang masih saja terus bergejolak. Konflik interes dalam program BPNT atau BSP semakin dinamis. Oleh sebab itu kami meminta dengan tegas Tim Koordinasi BPNT atau BSP Kab. Pandeglang tegas dalam mengkoordinasikan berjalannya program sebagaimana peraturan yang berlaku.

Pasalnya, baru-baru ini saja di Kec. Pagelaran masih ada masyarakat yang menerima Buah Apel yang busuk bahkan sampai disebarkan oleh Kepala Desa setempat di Whatsapp Grup. Selain disana, di Kec Carita dan Kec. Cikedal juga terjadi masalah pada Program BNPT atau BSP.”-ujar Farid Zajuli Ketua Bidang HMI Cabang Pandeglang.

Lebih jauh ia mengatakan, mengenai persoalan Program BPNT yang dinilai sangat merugikan masyarakat.

“Ini jelas hak yang harus diterima oleh masyarakat. Masyarakat jangan sampai dirugikan oleh supplier yang asal-asalan  Komoditas untuk BPNT atau BSP kan tertuang di dalam Pedum. Tim Koor jangan diem ajalah”,- ujar Ketua Bidang Lingkungan Hidup HMI Cab. Pandeglang.

Dari sekian banyak persoalan dalam program tersebut kami akan memberikan peringatan dengan melakukan aksi Masa Bersama Masyarakat dan mahasiswa dengan harapan agar Tim Koor Kab. Pandeglang mampu bekerja lebih baik lagi untuk masyarakat yang lebih sejahtera.

Ia menegaskan, Kami melihat harusnya pemerintah tegas pada perusahaan supplier yang meng-hegemoni pemasok Kecamatan di Kab. Pandeglang untuk program BPNT atau BSP seperti PT. Aam Prima Artha dan Kenzi One untuk lebih mengedepankan masyarakat daripada keuntungan pribadi. Sebab program ini dibuat oleh Pemerintah Pusat untuk masyarakat bukan untuk keuntungan perseorangan atau perusahaan saja.

“PT AAM dan PT Kenzi One harusnya sadar bahwa program BPNT dibuat oleh Pemerintah Pusat adalah hak masyarakat dan untuk masyarakat. Jangan sampai sudah meng-hegemoni kualitasnya pun buruk. Ini sangat kacau, oleh sebab itu kami siap mengevaluasi ini lebih jauh lagi”- Tutup Zazuli.(ir/sof)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *