Perpanjang Relasi KA Siliwangi Hingga Stasiun Cipatat, KAI Berikan Tarif Promo Rp0
PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperpanjang relasi KA Siliwangi dari yang sebelumnya Sukabumi – Ciranjang pp menjadi Sukabumi – Cipatat pp mulai keberangkatan 21 September 2020. KAI juga berikan Tarif Rp0 khusus untuk Rute Ciranjang – Cipatat pp pada periode keberangkatan 21 s.d 30 September 2020.
Perpanjangan relasi sejauh 15 km ini dapat terealisasi usai rampungnya reaktivasi jalur KA Cianjur – Ciranjang – Cipatat sepanjang 30 km oleh Kementerian Perhubungan.
Peresmian reaktivasi tersebut dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi oleh jajarannya, dan turut dihadiri pula oleh Anggota Komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah, Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, dan Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo di Stasiun Cipeuyeum, Senin (21/9).
Didiek Hartantyo berharap perpanjangan operasi KA Siliwangi ini dapat meningkatkan mobilitas masyarakat dan menggerakkan roda perekonomian daerah.
Dengan kereta api, masyarakat dapat menikmati layanan transportasi yang tidak hanya murah, tapi aman, nyaman, bebas dari kemacetan, selamat, dan sehat sampai di tujuan.
“KAI berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang telah merealisasikan reaktivasi jalur Cianjur – Ciranjang – Cipatat. Dengan adanya reaktivasi ini maka KAI dapat semakin banyak melayani masyarakat,” ujar Didiek.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan melakukan reaktivasi Jalur Cianjur – Ciranjang – Cipatat untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya serta meminimalisasi biaya angkutan dan distribusi logistik nasional. Bertahap sejak 2018, dilakukan peningkatan jalur dan normalisasi badan jalan kereta api. Kini jalur tersebut seluruhnya telah memenuhi aspek keselamatan dalam pengoperasian Kereta Api.
“Saat ini kondisi lalu lintas dari Jakarta dan sekitarnya menuju wilayah Jawa Barat bagian selatan kepadatannya cukup tinggi sehingga mengakibatkan kemacetan, waktu tempuh menjadi panjang.
Untuk itu Kemenhub telah dan sedang melaksanakan pembangunan jalur ganda kereta api lintas Bogor-Sukabumi sepanjang 57 km serta melakukan program reaktivasi jalur KA Cianjur-Padalarang.
Harapannya ini dapat memperlancar konektivitas dan aksesibilitas masyarakat Bogor dan Sukabumi-Padalarang dan sekitarnya,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Keberhasilan pembangunan ini merupakan bentuk komitmen dan sinergi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan BUMN untuk konsisten membangun satu sistem transportasi perkeretaapian yang semakin memudahkan pengguna jasa.
Menhub berharap dengan bertambahnya jalur kereta yang sudah di reaktivasi ini akan dapat meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi umum moda kereta api serta memicu pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
“Pemerintah berharap dengan pembangunan jalur ganda KA dan reaktivasi ini dapat mendorong masyarakat untuk mau beralih dari moda angkutan jalan menjadi menggunakan moda kereta api.
Selain itu juga, harapannya agar pelaku industri dan perdagangan pun mau beralih dari moda transportasi berbasis jalan raya menggunakan moda transportasi berbasis rel.
Saya juga mengajak kita semua ikut bersama-sama merawat dan menjaga prasarana dan sarana perkeretaapian ini agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan,” jelas Menhub Budi.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri menyatakan, reaktivasi jalur KA Ciranjang – Cipatat ini merupakan tindak lanjut dari reaktivasi segmen 1 Cianjur – Ciranjang yang telah dilaksanakan pada tahun 2019 lalu.
“Lintas ini adalah segmen 2 dari rencana program reaktivasi Cianjur-Padalarang yang sudah tidak beroperasi sejak tahun 2012. Segmen 2 ini Ciranjang-Cipatat sepanjang 15 km,” katanya.
Dengan reaktivasi ini, waktu tempuh KA Cipatat – Sukabumi atau sebaliknya hanya 2,5 jam. Itu lebih cepat 30 menit dari moda transportasi darat mobil atau bus.
Lanjut Zulfikri, manfaat yang diperoleh dari hasil pembangunan ini antara lain peningkatan keselamatan dan kenyamanan, peningkatan aksesibilitas dan mobilitas, serta memperlancar roda perekonomian. Diharapkan dengan beroperasinya jalur ini mobilitas orang dan barang di sekitar wilayah ini jadi lebih mudah dan efisien.
Sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat, KAI menggratiskan tiket KA Siliwangi untuk rute Ciranjang – Cipatat pp. Meski gratis, masyarakat tetap harus membeli tiket seharga Rp0 di loket stasiun yang dilayani KA Siliwangi yaitu Stasiun Sukabumi, Gandasoli, Cireungas, Lampegan, Cibeber, Cianjur, Ciranjang, Cipeuyeum, dan Cipatat yang dilayani mulai 3 jam sebelum jadwal keberangkatan. Sedangkan untuk tiket KA Siliwangi rute Sukabumi – Cipatat pp tetap dikenakan tarif Rp3.000 dan dapat dipesan di aplikasi KAI Access mulai H-7 sebelum keberangkatan.
“Adanya tarif promo dan perpanjangan rute ini, KAI berharap dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan moda transportasi kereta api,” tutup Didiek.
Terdapat 6 perjalanan KA Siliwangi per hari dengan jadwal keberangkatan dari Stasiun Ciranjang menuju Stasiun Cipatat pada 07.37, 13.37, dan 19.37. Sedangkan keberangkatan dari Stasiun Cipatat menuju Stasiun Ciranjang tersedia pada 08.45, 14.45, dan 20.45. Jadwal lengkap KA Siliwangi terlampir.
Setiap perjalanan KA Siliwangi membawa 6 kereta ekonomi dengan kapasitas 106 tempat duduk per kereta.
Untuk menciptakan physical distancing pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru, KAI membatasi tiket yang dijual hanya 70% dari kapasitas tempat duduk yang tersedia.
Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, KAI menerapkan protokol kesehatan yang ketat pada perjalanan Kereta Api.
Pelanggan diharuskan dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, demam), suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, wajib menggunakan masker, dan diimbau menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket.(DA/SOF)