Jokowi akhirnya angkat bicara soal polemik PSBB Jakarta.

Budaya Ekonomi Hukum Kesehatan Pemerintah Pendidikan Peristiwa Politik

Jokowi akhirnya angkat bicara soal polemik PSBB Jakarta.

MEGAPOLITANJATIM,Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman menjelaskan perbedaan dengan Anies Baswedan.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggunakan pernyataan Jokowi soal mengutamakan kesehatan di atas ekonomi.

Namun, Fadjroel Rachman menjelaskan yang dimaksud Presiden berbeda dengan PSBB yang akan diterapkan kembali oleh Anies Baswedan.

Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II mendapat sorotan dari banyak kalangan, termasuk pemerintah pusat.

Hal ini juga menandakan beda pandangan soal PSBB pemerintah pusat dengan Pemprov DKI.

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, sebut Pembatasan Sosial Berskala Mikro Komunitas (PSBMK) lebih efektif menekan penyebaran Virus Corona ( covid-19)..

Hal itu menjelaskan pernyataan Presiden Joko Widodo sebelumnya.

Jokowi menyampaikan dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi sejumlah media massa bahwa penerapan PSBMK lebih efektif.

“Beliau menekankan, berdasarkan pengalaman empiris dan pendapat ahli sepanjang menangani pandemi covid-19, PSBMK lebih efektif menerapkan disiplin protokol kesehatan,” ujar Fadjroel kepada wartawan, Jumat (11/9).

Saat ini kenaikkan kasus positif covid-19 di sejumlah daerah masih terus terjadi.

Salah satunya adalah DKI Jakarta yang sedang dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

Kenaikan kasus harian di DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir berada di kisaran 1.000 kasus per hari.

Lonjakan tersebut membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik rem darurat dengan kembali menerapkan PSBB total.

Bila mengacu pada aturan PSBB sebelumnya, berarti seluruh kegiatan akan kembali berhenti dan hanya dikecualikan untuk 11 sektor esensial.

Langkah tersebut dinilai tepat oleh Anies untuk menjaga penyebaran covid-19.

“Dalam rapat gugus tugas percepatan pengendalian covid-19 di Jakarta, disimpulkan bahwa kita akan menarik rem darurat yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemi dulu,” terang Anies Baswedan beberapa waktu lalu.(DASOF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *