Ungkapan Bapak Menteri Purna Jenderal Luhut Binsar Pendjaitan Penanganan pandemi COVID-19

Hukum Kesehatan Pemerintah Peristiwa Politik

Ungkapan Bapak Menteri Purna Jenderal Luhut Binsar Pendjaitan Penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional menurut saya harus diintegrasikan, karena keduanya saling berkaitan.

Bila penanganan COVID-19 tidak bagus, maka ekonomi pun tidak bisa pulih dengan baik.

Seperti di Banyuwangi yang telah memberikan contoh yang baik bagi kota/kabupaten lainnya di Indonesia, saya sampaikan apresiasi saya hari ini saat saya mengikuti Rakor Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Banyuwangi, kepada sang Bupati, Mas Abdullah Azwar Anas atas kinerja Pemerintahan dan seluruh elemen yang kolaboratif dan kompak dalam penanganan pandemi COVID-19 hingga mereka masuk dalam daftar zona kuning atau zona yang resiko penularan COVID-19 nya rendah.

Saya sampaikan juga kepada jajaran kementerian terkait hari ini bagaimana pengalaman saya ketika berkunjung ke Banyuwangi beberapa hari yang lalu.

Saya tidak hanya melihat kolaborasi dan kekompakan antara pemerintah dan warganya.

Tetapi juga melihat betapa kaya dan luar biasa indahnya panorama alam disana. Destinasi wisata Kabupaten Banyuwangi ada di Taman Nasional nya yang saya lihat begitu berpotensi jadi quality tourism.

Di Taman Nasional Alas Purwo yang terkenal indah sekaligus magis ini, ada hamparan pantai lengkap dengan ombak terbaiknya yaitu Pantai Plengkung yang memiliki ketinggian ombak mencapai 6-8 meter dan panjang dua kilometer sehingga menjadi tujuan wajib para peselancar dari seluruh dunia.

Ombak Pantai Plengkung bahkan menempati posisi kedua setelah Hawaii untuk kategori tujuh ombak terbaik di dunia.

Saya sampaikan dukungan saya kepada Kabupaten Banyuwangi dan meminta agar mereka segera bersiap menjadi tuan rumah Liga Selancar Dunia (WSL) tahun 2021 mendatang, dengan membangun infrastruktur penunjang seperti pembangunan dua Menara Juri untuk kebutuhan kompetisi terbaik ke-tiga di dunia setelah ajang balap Moto GP ini.

Selain itu saya sampaikan keinginan saya agar seluruh infrastruktur penunjang integrasi pariwisata disana juga dipersiapkan, seperti pembangunan rumah adat osing yang desainnya harus sesuai dengan kearifan lokal masyarakat adat setempat, pengembangan Kawasan agrowisata Taman Bunga seluas 12 hektare yang terletak di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut, dan tidak ketinggalan adalah perubahan peraturan untuk kawasan Pegunungan Ijen yang semula adalah cagar alam, nantinya menjadi taman wisata alam lengkap dengan cable car-nya sehingga para wisatawan bisa menikmati keindahan kawasan pegunungan ijen beserta kawahnya yang terkenal itu. Dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah berjanji kepada saya bahwa para pemandu wisata lokal yang selama ini bekerja di kawasan cagar alam pegunungan ijen, akan dilibatkan dalam proyek “cable car” ini. Ada satu hal menarik yang disampaikan oleh Bupati Banyuwangi, Mas Anas yaitu event “Tour de Banyuwangi Ijen” yang sudah berjalan selama 8 tahun dan beliau sampaikan bahwa dari 36 event yang sama, hanya ada 6 event yang mendapat predikat “excellent” di Asia, salah satunya adalah Tour de Banyuwangi Ijen yang penyelenggaraannya sama sekali tidak dibantu dana APBN. Saya mencoba ajukan Tour de Ijen sebagai program nasional seperti Tour de Singkarak agar pembiayaannya diperoleh dari APBN.

Sebagai wakil ketua komite pemulihan ekonomi nasional, saya punya tugas untuk untuk mengintegrasikan seluruh potensi pariwisata yang ada demi kemajuan sektor pariwisata Indonesia, hal ini tentunya sesuai dengan arahan presiden Joko Widodo, yaitu untuk menggeliatkan kembali sektor ekonomi yang tengah lesu di tengah pandemi yang belum kunjung pergi dari bumi pertiwi.

Saya berharap upaya pencegahan COVID-19 yang maksimal akan memberikan rasa percaya kepada para investor dan wisatawan yang akan datang ke Banyuwangi, untuk itulah tak henti-hentinya saya mengajak seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti cuci tangan, jaga jarak, dan memakai masker, sehingga kolaborasi antara masyarakat yang tertib dan pemerintah yang mengayomi bisa mewujudkan pemulihan ekonomi yang terintegrasi seluruhnya.(DA/SOF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *