TRANSISI PSBB DKI JAKARTA, INI KATA KOMNAS ANAK
Jakarta,(MJ)
Untuk menyikapi masa transisi perpanjangan kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) Pemprop DKI Jakarta, Komnas Perlindungan Anak dan Kementerian Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sabtu (6/06/2020) menyerahkan 50 paket dari 110 paket Batuan Sosial Kebutuhan Spesifik untuk Anak dan Perempuan yang disediakan.
Bantuan Sosial Spesifik Kebutuhan Dasar Anak dan Perempuan pada masa transisi PSBB DKI Jakarta in adalah salah satu bentuk kepedulian Pemerintah PPPA dan Komnas Perlindungan anak untuk tujuan meningkat imunitas dan ketahanan tubuh anak selain asupan ASI agar anak mampu bertahan melawan virus corona yang mematikan itu.
“Bantuan Sosial ini juga adalah salah satu cara lain untuk menyikapi masa transisi kebijakan PSBB di DKI Jakarta adalah guna menjaga keberlangsungan hak anak atas kesehatan, hak hidup anak serta hak anak untuk bebas dari Covid 19,” kata Arist Merdeka Sirait kepada wartawan di Jakarta seusai penyerahan bantuan sosial spesifik kebutuhan dasar anak dan perempuan di kantornya di bilangan Jakarta Timur.
Penyerahan bantuan sosial spesifik untuk anak dan perempuan ini diawali penyampaian Arist Merdeka Sirait atas pesan moral ibu Menteri PPPA Damayanti Bintang Prayoga kepada sejumlah ibu penerima bantuan agar para perempuan selaku ibu dari anak-anaknya baik dirumah maupun diluar rumah tetap menjaga jarak dalam lingkungan sosialnya dan terus menerus menjaga anaknya dari serangan virus corona dengan cara memaksimal memberikan ASI secara maksimal kepada bayinya serta penting pula taat dan disiplin menjalan Protokol Kesehatan Percepatan Penanganan Covid 19.
“Kita memberikan penjelasan tentang bagaimana cara menyikapi kebijakan masa transisi kebijakan PSBB Pemprop DKI Jakarta sebagai tatanan hidup normal baru dalam lingkup keluarga,” katanya.
Arist berharap, mengingat virus corona belum juga berlalu, maka para orangtua dan seisi rumah anak jangan menganggap enteng atau sepele terhadap pandemi Covid 19 walaupun DKI Jakarta ditetapkan dalam masa transisi PSBB.
“Kalau para orangtua mapun keluarga ingin anak-anaknya terbebas dari serangan Covidv19, orangtua mesti wajib taat dan disiplin menjalankan Protokol Kesehatan untuk melawan Pandemi Covid 19,” kata Artist.
Sebab, sejumlah anak di Indonesia dilaporkan 14 orang meninggal dunia positif Covid 19 dan ratusan anak positif Covid 19 serta ribuan anak di berbagai daerah dalam pemantauan terpapar dan terjangkit virus corona.
“Data itu menunjukkan justru anak terpapar Virus Corono dari orangtua anak itu sendiri karena banyak orangtua diberbagai tempat tidak menjadi teladan dan atau panutan bagi anaknya dalam menjalankan kewajibannya menjalankan protokol kesehatan covid 19 yang menjadi kebijakan pemerintah yang harus ditati warganya. Itu artinya, ada banyak anak tertular Covid 19 justru datang dan tertular dari orangtuanya sendiri. Ini adalah situasi yang tidak adil bagi anak. Karena ketidak patuhan orangtua terhadap protokol kesehatan anak yang menjadi korban,” beber Arist.
Arist Merdeka memaparkan bahwa sekarang ada banyak orangtua, keluarga terdekat anak tidak lagu taat, setia serta disiplin menjalankan kewajibannya untuk senantiasa taat atas protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah sebagai langkah strategis dalam memutus mata rantai virus Corona di Indonesia. Tengok saja ada banyak orangtua tidak taat lagi menggunakan masker baik di pasar, saat menggunakan sepeda motor maupun di keramaian lainnya.
“Tidaklah adil untuk anak, justru orangtua dan keluarga terdekatlah yang justru membuat anak menjadi korban dan menderita karena corona. Oleh sebab itu, KOMNAS Perlindungan Anak sebagai organisasi independen dibidang pembelaan dan Perlindungan Anak di Indonesia bersama Kementerian PPPA dan LPA seNusantara serta Yayasan Peduli Anak Durensawit mengajak perempuan-perempuan di DKI Jakarta dan sekitarnya sebagai ibu untuk menjadi garda terdepan melindungan anak dari serangan virus corona serta menjadi vionir dalam keluarga menjalankan dengan baik kebijakan PSBB di masa transisi dengan taat pada protokol kesehatan dalam menjalankan tatanan hidup normal baru dalam lingkungan sosial masing-masing,” kata Arist menimpali
“Jadilah orangtua dan keluarga teladan dan panutan bagi anak-anak kita. Ajarkanlah kepada anak-anak kita untuk setia menggunakan masker dan hidup sehat dan bersih, menjaga jarak dan menjauhi kerumuman masa”. Dengan demikian anak-anak kita akan menyadari ada bahaya virus yang mengancam kehidupannya yakni corona,” pungkas Arist.
Hadir dalam acara berbagi kasih dengan anak dan perempuan di sekretariat Komnas Perlindungan Anak Dhanang Sasongko Sekjen dan Dewan Komisioner Komnas Perlindungan Anak Lia Latifah serta Bang HOS dan Sunarto masing-masing sebagai Ketua dan wakil Ketua Komnas Anak Wilayah DKI Jakarta.
Dalam kesempatan itu pula, sebagai wijud solidatitas dan penguatan atas kebutuhan spesifik perempuan, dari Ezy Pratama Foundation Duren Sawit, Jakarta Timur berbagi kasih dengan menyerahkan secara langsung 43 paket sembako beserta 45 masker dan antiseptic kepada orangtua dari anak-anaknya.
“Dimasa transisi perpanjangan Kebijakan PSBB DKI Jakarta, taatlah dan jadilah orangtua atau keluarga sebagai teladan dan panutan menjalankan Protokol Kesehatan Pandemi Covid 19 yang ketat,” demikian pesan Ezy ke pada sejumlah ibu penerima bantuan.
Karena pandemi Covid 19 kata Ezy, belum berlalu dan Indonesia belum menemukan vaksin virus corona, serta pandemi Covid 19 sedang menyasar kluster anak-anak.
“Hiduplah dan berprilakulah kita dalam norma baru menghadapi virus corona. Masker untuk semua, jaga jarak dan jauhi kerumuman massa,” imbuh Ezy. (SIMON)