DPD BAKORNAS Jatim Dampingi Warga Terkait Jalan di Punden Beji Pragrak Parang Magetan
Megapolitanjatim.com || Dengan adanya pemberitaan penutupan akses jalan di Desa Pragak tepatnya di Punden Beji Parang Kecamatan Parang Kabupaten Magetan salah satu Warga bernama Muhyar angkat bicara.
Ketua DPD Badan Anti Korupsi Bakornas Jatim Sofyan Yusroni, S.T., SPd ikut mendampingi dan turun ke lokasi guna mengetahui kebenaran atas kejadian yang beberapa saat lalu sempat menghebohkan publik.
“Awalnya Tahun 2019 tanah ini dulu tidak berbentuk dan masih berupa rawa jalanpun masih satu atah dari sebelah utara,” Kata Muhyar, Selasa (15/11/22).
Muhyar menjelaskan dengan dibenahinya jalan di lokasi setempat karena kedapatan pendapat dari warga dengan keberadaan salah satu mitos Punden bernama Punden Beji yang terletak di Desa Pragak Kecamatan Parang Kabupaten Magetan dan masih kental dikeramatkan dan oleh warga tersebut.
“Saya membeli tanah di sekitar Punden dan ketika saya masuk di sini beliau beliau (Warga) meminta kami untuk di buat akses jalan,” ujarnya, Dan rencana kedepan akan membuat desa wisata dengan membuka akses jalan yang sampai sekarang masih dibenahi dan di kembangkan, imbuhnya.
Saat pengembangan dan pembenahan punden dan akses Jalan menuju Lokasi berjalan, sempat terjadi miss Komunikasi oleh beberapa warga yang terkesan seolah jalan di tutup.
“Saat progres pembangunan berjalan serta akses jalan bebatuan tidak beraturan masih di benahi karena mengantisipasi hal yang tidak diinginkan pihak kami seolah terkesan menutup,” Jelasnya.
Muhyar merasa prihatin dan sedikit kecewa saat rombongan dari Kecamatan, Desa dan Ketua Dewan hadir di lokasi atas dasar pengaduan dari warga setempat sehingga yang saat itu diluar dugaan Muhyar.
” Saya sedikit Kecewa tiba tiba hadir Camat, Kepala Desa dan Ketua Dewan atas pengaduan warga, Kenapa tidak Klarifikasi dan duduk bersama kalau memang ada pokok permasalahan agar tidak terjadi Miss Komunikasi seperti ini,” pungkasnya.
Muhyar menuturkan, dengan penutupan akses jalan bukan dijadikan alasan lantas mengadu ke DPR, “Sebenarnya Akses jalan kan masih bisa ditempuh dari arah barat Sekolah TK sebenarnya, tapi saya gak taulah Masyarakat sekarang sudah pandai dan mana yang harus di tempuh itu monggo Haknya masyarakat menyampaikan aspirasi ,” tuturnya.
Yang jelas tambah Muhyar sebagai warga yang baik berharap ketika ada keluhan atau temuan saat kegiatan desa berjalan alangkah baiknya duduk dan dirembuk bersama dengan bentuk klarifikasi agar tidak terjadi Miss Komunikasi dengan warga setempat.
” Kalau duduk bersama, dirembuk dan klarifikasi bersama ketika ada temuan atau persoalan di lapangan dan selama masih bisa di selesaikan akan lebih baik, bukan malah menjadi persoalan yang berujung miss komunikasi,” tutupnya.(Team)