Bakornas Jatim Siap Safari Edukasi Untuk Negeri
Magetan,|| Ketua Dewan Pimpinan Daerah Badan Anti Korupsi Jawa Timur ( DPD Bakornas Jatim) Sofyan Yusroni, ST., SPd akan melakukan Giat Safari memberikan edukasi ke beberapa tempat terutama lingkungan pendidikan.
Safari edukasi yang dimaksud adalah berkeliling di lingkungan sekolahan, Pondok pesantren maupun yayasan dengan memberikan wawasan yang khususnya menyasar ke Pendidikan Karakter, Akhlak Moral dan Wawasan.
“Dengan giat yang bertajuk Safari edukasi untuk negeri dimaksud, Saya secara pribadi akan turun ke beberapa tempat akan memberikan pemahaman dengan pola pembinaan akhlak, moral dan Etika bertujuan agar calon generasi bangsa tidak salah melangkah,” Ujar Sofyan, Senin (01/08/22).
Dengan keberadaan era digitalisasi tekhnologi semakin maju dan menantang saat sekarang ini tanpa di imbangi bekal diri sejak dini bisa menggerus pikiran mereka yang berakibat merusak pola adat budaya bangsa yang Kita miliki.
Sofyan yang akrab dan biasa di panggil Teyenx sudah mempunyai rencana atau program tersebut 2 tahun lalu namun saat itu terkendala Covid 19 dan baru kali ini giat akan di agendakan yang memfokuskan ke pendidikan karakter (Character educations) pada anak sejak dini
“Saya akan mengedepankan esensi dengan menanamkan Nilai moral juga pengetahuan serta makna Kehidupan dengan harapan anak anak terbentuk pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh, dan berperilaku baik,” Tutur Sofyan.
Dengan kegiatan yang dilakukan, Sofyan akan berkordinasi dengan beberapa elemen seperti tokoh masyarakat, Dinas Lembaga pendidikan , Yayasan atau sekolah memintta ijin dalam melaksanakan giat yang akan dilakukan.
Menurutnya, Character education seharusnya dilakukan sejak dini seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan, serta memanfaatkan berbagai media belajar yang bertujuan untuk membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong dengan menanamkan nilai-nilai pembentuk karakter yang bersumber dari Agama, Pancasila, dan Budaya.
“Perlu diketahui dan diwaspadai proses Globalisasi tekhnologi secara terus-menerus akan berdampak pada perubahan perubahan karakter masyarakat Indonesia,” tuturnya. Jangan karena kurangnya pendidikan karakter yang berdampak krisis moral yang berakibat pada perilaku negatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, kekerasan terhadap anak, dan lain sebagainya.
Sebagai Sosial Control di bidang Kemasyarakatan berbekal pengalaman sebelumnya Sofyan yang dulunya giat di bidang Korupsi sekarang lebih memfokuskan ke tindaka Prefentive atau preventife terutama menysar di kalangan anak anak dan pemuda.
“ Jangan biarkan atau lalai kalian sebagai orang tua mengawasi putra putri Anda, Ketika akhlak Moral, etika serta budaya sudah tidak terpakai, Kesalahan bukan pada anak tapi anda sebagai orang tua”, tutupnya. (red)