PAK SAMSIR MARBOT MASJID : PIMPINAN SAYA ALLOH SWT.

Pemerintah Peristiwa Religi Sosial

PAK SAMSIR MARBOT MASJID : PIMPINAN SAYA ALLOH SWT.

Megapolitanjatim,||Pak Samsir, merupakan sosok pengurus atau Marbot Masjid At -Taqwa, Kawasan Rt 01 RW 012, Perumahan Nirwana Bojong Residence,
Desa Bojong kecamatan Kelapanunggal Kabupaten Bogor, yang telah mengabdikan diri pada tempat ibadah tersebut sekitar dua tahun yang lalu.

Saat ditemui penulis, Samsir sedang beristirahat.
Dari pagi hingga siang hari, Samsir sibuk membersihkan masjid dari debu dan sampah yang ada di pekarangan sekitaran masjid.

Disela – sela istirahatnya, Samsir terus bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW dan mengingat keagungan ALLAH SWT.

Samsir yang mengurus masjid seorang diri, ikhlas melakukan pekerjaannya, membersihkan lingkungan masjid mulai dari menyapu hingga mencuci karpet.
“Terkadang saya heran melihat orang orang yang begitu takutnya sama pimpinan atau bosnya, saya tidak punya bos di dunia ini karena bos saya langsung Alloh SWT, makanya saya lebih enjoy “Selorohnya sambil minum kopi pemberian warga yang lewat di depan masjid,”

Bahkan dirinya yang saat ini sudah menginjak usia 60 tahun, juga sering menjadi muadzin yang mengumandangkan adzan seruan memanggil sholat lima waktu.

Samsir yang mengaku rela melakukan pembersihan dan menjaga tempat ibadah, dengan hanya menerima upah 400 ribu per bulan.
Saya ikhlas walau hanya mendapat 400 ribu per bulan, saya tetap mengabdi di rumah Tuhan,” Tegasnya, Jum’at (30/7/2021)

Sifatnya yang rendah hati, dan ramah saat bekerja merawat mesjid, menjadikan panutan bagi warga yang berada di perumahan Nirwana Bojong Residence meski dengan beragam karakter etnis dan budaya masyarakatnya.

Ketua RW 12 Kacuk Sugino, mengungkapkan, hanya bisa berdoa agar sang pelindung masjid Bapak Samsir, tetap di berikan kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugas.

“Pemberian upah tidak mencukupi namun semangat bekerja dalam menjaga masjid itu sangat luar biasa, terlebih saat bulan Ramadhan dengan banyak kegiatan dari mulai dini hari sampai malam hari dan hampir 24 jam warga beribadah di masjid namun tetap terjaga kebersihannya.” Jelasnya.

Warga yang berada di perumahan Nirwana Bojong Residence, dengan beragam dinamika kebutuhan lahir dan batin itu, juga sangat bersyukur dengan keberadaan Sang Marbot penjaga masjid.

Salah satu warga sekitar, Zoel Sihombing, mengungkapkan jika tidak ada pak Samsir maka kondisi tempat ibadah ini bisa di bayangkan seperti apa kotornya.
Karena Setiap hari, anak- anak kecil menjadikan pelataran masjid yang berada di tengah pemukiman padat penduduk selalu di jadikan sebagai arena bermain namun dengan sabar, pak Samsir memberikan arahan agar tidak mengotori masjid sebagai tempat beribadah.
“Begitu pula saat hujan turun, menjadi becek dengan cipratan tanah dan air hujan, namun dengan sigap Pak Samsir membersihkan lantai agar terjaga kesuciannya.” Ungkapnya.

Masyarakat sekitar menjadikan masjid itu sebagai pusat aktifitas beribadah satu satunya untuk warga Nirwana, yang berada di 2 wilayah RT 01 dan 02 dengan jumlah jiwa empat ribu penduduk.

Ketua Rw 012 Kacuk Sugino, mengatakan saat ini baru ada program secara menyeluruh untuk pembangunan masjid, termasuk meningkatkan kesejahteraan Marbot.

Sumber pembiayaan operasional masjid dari donatur warga dan jemaah saat sholat Jumat.

“Kami tidak punya program khusus, dan untuk kesejahteraan marbot masih mengandalkan bantuan donatur dan kenclengan amal masjid.” ujarnnya.

Semoga ada Samsir Samsir lainnya, yang tergerak hati untuk melanjutkan tongkat estafet dalam menjaga masjid atau menjadi Marbot khususnya Masjid At- taqwa di perumahan sini.

Tak perlu menjadi orang hebat, tak perlu menjadi pejabat kalau rasa empati dan rasa memiliki terhadap Rumah Alloh semakin luntur, karena Yang utama sebagai makhluk sosial kita harus mempunyai niat agar bisa bermanfaat demi kemaslahatan umat”, imbuhnya .

Sayangnya, kata Kacuk Sugino, tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya jadi petugas masjid. Karena dianggap kurang bermartabat.
Para takmir masjid pun umumnya juga kurang peduli pada kesejahteraan mereka. Padahal itu mulia, dan dimuliakan oleh Nabi.

“Oleh karena itu, mari kita contoh yang dilakukan Nabi, dengan memberikan perhatian lebih kepada orang-orang kecil tapi memiliki peran besar,” ajaknya dengan pandangan menerawang jauh ke depan. (KS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *