Multikultural Budaya Lokal

Budaya Pemerintah Peristiwa

Multikultural Budaya Lokal

Pengantar
*Faktahukum86.com* ||Bangsa Indonesia sangat kaya akan budaya daerah yang beragam, karena memang kita adalah bangsa yang terbentuk dari multi etnis dan melahirkan budaya yang berbeda dari masing-masing etnis atau sukunya. Namun sebagai satu bangsa maka perbedaan budaya justru melahirkan satu bentuk budaya nasional yang tidak hanya dilihat dari masing-masing etnis/sukunya namun sebagai satu kesatuan yaitu budaya bangsa Indonesia yang merupakan identitas nasional kita Masyarakat Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa, budaya, dan agama. Keragaman budaya tersebut menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang multikultural

Pendahuluan
.Arti Multikultural Menurut Para Ahli :
Parekh : Masyarakat multikultural ialah masyarakat yang memiliki berbagai jenis komunitas budaya dengan segala manfaat dan sedikit perbedaan yang ada, sejarah, adat-istiadat, dan kebiasaan yang ada.
Will Kymlicka : dalam Multiculturalism and Minority Rights: West and East (2002) telah mendefinisikan pengertian masyarakat multikultural. Konsep multikultural adalah seperangkat gagasan yang relatif mempunyai koherensi dengan gagasan yang membentuk sebuah mosaik kebudayaan yang terbentuk oleh kompleksitas.
Pengertian masyarakat multikultural menurut J. Nasikun adalah sifat majemuk secara struktural memiliki sub kebudayaan yang bersifat deserve yang ditandai oleh kurang berkembangnya sistem nilaiyang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari kesatuan sosial yang kerap memunculkan konflik sosial.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multikultural. Ini dibuktikan dengan banyaknya suku dan kebudayaan, dimana terdapat pengaruh positif dan negative dari multicultural budaya tersebut.

Permasalahan
Dengan adanya banyaknya suku bangsa di Indonesia melahirkan banyak kebudayaan yang berbeda-beda. Setiap kebudayaan dari setiap etnis mempunyai ciri khas dan terbentuk dari ikatan promodial. Budaya lokal yang berkembang di masyarakat saling hidup berdampingan dan bisa diterima oleh etnis lain dalam kehidupan bermasyarakat selama itu tidak menganggu atau menyinggung kehidupan dari etnis lain. Meskipun demikian tidak jarang multikultural budaya juga bisa menyebabkan konflik sosial di masyarakat akibat keanekaragaman, atau Muncul sikap etnosentrisme, yakni pandangan menurut pada masyarakat dan kebudayaan yang dianutnya, menjadikan dapat berakibat merendahkan kelompok lain bahkan bisa bersifat fanatik dan ekstrim.
Pembahasan
Budaya lokal di masyarakat kita cenderung masih bisa diterima. Karena seiring dengan tumbuhnya sikap berbangsa dan bernegegara yang baik. Di Masyarakat kita tidak terlalu mempersoalkan mengenai perbedaan kebudayaan tersebut bahkan cenderung timbul sikap saling menghargai perbedaan tersebut.
Misalnya pada masyarakat jawa terdapat budaya kenduri/selamatan tak jarang mereka mengundang tetangga yang bukan dari etnis jawa, dan mereka bisa menerima. Atau misalnya acara Erau di kuta kartanegara tidak jarang juga dihadiri oleh masyarakat dari segala etnis disana.
Begitu juga dengan kesenian lokal juga tak jarang bisa dinikmati oleh semua etnis, misal acara ketoprak atau wayang kulit dari jawa yang tak jarang juga menggunakan Bahasa Indonesia supaya bisa dimengerti oleh etnis lain, atau tarian topeng betawi, kecak bali dan sebagainya yang juga ditonton tidak hanya oleh masyarakat betawi namun bisa dinikmati oleh etnis lain, bahkan tak jarang mereka juga tidak ragu untuk mempelajari budaya etnis lain
Namun demikian ada beberapa dampak negative yang muncul dengan adanya multicultural budaya lokal yang tak kadang-kadang muncul sikap merendahkan etnis lain atau sering disebut sebagai sikap etnosentris.

Secara singkat, etnosentrisme dapat dikatakan sebagai sikap fanatisme suku bangsa. Orang-orang etnosentris akan menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri, terutama bila berkaitan dengan, perilaku, bahasa, kebiasaan, dan agama.. Hal ini dapat menimbulkan konflik dan menghambat asimilasi budaya.

Contoh dari sikap etnosentris misalnya, orang suku jawa mempunyai kepercayaan untuk melarang anak-anak mereka menikah dengan orang dari suku sunda, Penggunaan Koteka oleh laki-laki dewasa di papua dimana mereka menganggap itu hal bisa dan wajar dan merupakan kebanggan tersendiri, adanya perilaku carok di Madura yang menutur etnis lain merupakan perilaku sadis namun bagi masyarakat Madura hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan harga diri dan itu mungkin dijunjung tinggi dalam budaya Madura
Solusi
Dalam hal memandang konsep multikultural budaya lokal maka perlunya kesadaran bahwa bangsa kita yang heterogen ini harus bisa menghormati dan menerima budaya etnis/suku lain sehingga asilimilasi kebudayaan akan terbentuk. . Seluruh masyarakat harus menghidupkan kearifan lokal, memandang perbedaan sebagai kekayaan, memasukkan kurikulum multikultural sebagai pelajaran wajib di sekolah supaya terbentuk sikap saling menghargai dalam kesetaraan meskipun berbeda budaya, menumbuhkan sikap tolerasi dan empati dalam lingkungan masyarakat dimulai dari lingkungan terkecil yaitu teman dan tetangga dan yang paling penting adalah menumbuhkan Nasionalisme yang tinggi “Berbeda-beda namun tetap satu jua”.

Kesimpulan

Hendaknya dengan Multikultural budaya lokal akan lebih dapat menumbuhkan kebanggaan akan keragaman budaya kita sebagai bangsa Indonesia, Menghormati budaya suku lain akan menumbuhkan rasa Nasionalisme serta menjaga persatuan dan kesatuan. ( Red)

Penulis : Yuli Kiswanto
NPM : 226406030005
Prodi : Peternakan
Universitas PGRI Kanjuruhan Malang ( UNIKAMA)