Mejeng “Bonsai” Di Kebun Refugia Magetan, Berikut Wawancar Khusus Dengan Ahlinya

Peristiwa

Mejeng “Bonsai” Di Kebun Refugia Magetan, Berikut Wawancar Khusus Dengan Ahli Bonsai

Megetan, Megapolitanjatim|| Dinas TPHPKP ( Tanaman Pangan Holtikura Perkebunan dan Ketahanan Pangan ) Kabupaten Magetan adakan even Mejeng Bonsai yang bertempat Salah satu Destinasi Wisata di Kebun Refugia Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan.

Even Mejeng bonsai yang digelar mulai dari tgl 24 hingga 26 November 2022 itu menjadi ajang daya tarik wisatawan yang akan menuju ke Wisata Sarangn dengan menyajikan ratusan bonsai hasil dari penggiat dan pecinta Bonsai dengan membentuk tanaman kerdil.

Dengan acara Mejeng Bonsai yang diadakan oleh Komunitas Bonsai Magetan (KBM) Kepala Dinas TPHPKP IR. Uswatul Chasanah, MMA berharap dengan adanya ajang ini bisa memberikan peluang usaha dan upaya bagi penggiat Bonsai.

“Harapan kami selain sarana ajang silaturahmi para penghobi bonsai di Magetan juga sebagai media promosi, pengembangan Usaha, edukasi bagi siapapun untuk mendukung wisata di Magetan,” tuturnya, Tambahnya Ana juga berpendapat dengan even yang di gelar bisa dibuat acara tahunan.

” Jadi ini sebenarnya bisa dijadikan even tahunan harapan kami kepada seluruh penghobi dan komonitas bonsai di Magetan bisa menyatukan tekat menyatukan kemistri tahun depan even ini bisa menjadi lebih besar bahkan sekala Nasional yg mampu menarik animo pencita bonsai dari luar magetan,” Terangnya.

Even ini selain untuk menunjukkan hasil pengerdilan tanaman, juga sebagai ajang pengetahuan tentang tanaman kerdil yang sedang naik daun di Kalangan masyarakat dan Menurut Mbah Susur Ahli Bonsai dari Ngawi ini merupakan sebuah Filosofi kehidupan Manusia.

” Bonsai itu ngajari satu, Akarnya harus Kuat artiny hidup adalah Aqidah yang menandakan Harus kuat dan tidak boleh putus asa,” Kata Mbah susur, Kamis (24/11/22).

Lebih lanjut menurut filosofi sebuah bonsai seperti cabang dahan pertana berada di sebelah kanan mengajari kita berhubungan antara manusia dengan alam semesta, tidak boleh egois dan jangan merusak alam seenaknya saja hany untuk kepentingan pribadi atau golongan seperti Proyek dll. Sedangkan cabang dahan selanjutnya menurut Mbah Susur mengartikan kita sebagi manusia harus Hablumminallah dan dahn selanjutnya Habblumminannas dan berikutnya lagi sebuah mahkota di pastikan berada di atas.

 

” Mahkota itu berada di atas artinya bertauhid kepada Tuhan, Dan ketika Manusia memegang Tuhan yang berada di Pikiran dan Hatinya inshaallah kehidupan aman, nyaman tidak melakukan hal hal yang negatif,” imbuhnya.

Hal senada juga di sampaikan oleh perwakilan komunitas Bonsai Phantom ketika di lokasi bahwa merawat Bonsai seperti halnya kehidupan manusia. ” Kita hidup harus Sabar, Teliti, telaten, tidak pernah putus asa, selalu berusaha dan berbuat yang terbaik,” ujar Phantom, Dan beberapa kalimat itu tadi akan menghasilkan usaha yang tidak sisa siaa seperti halnya contoh Bonsai ini yang sudah di tawar 150 juta belum di kasihkan,'” imbuhnya.

Phantom Sebagai perwakilan Komunitas Bonsai berharap untuk warga magetan agar menjadi sebuah Hobi tersendiri.

“Saya Berharap warga Magetan dengan Tanaman Bonsai ini bisa menjadi sebuah Hobi, walau Kecil tapi sangat Menghasilkan,Tutupnya.

Jurnalis : Jalu
Editor : Sof