Bayar 30-40 Juta Dapat Gelar S1 Tanpa Kuliah dan Skripsi, Kordinator AWI Jatim Tergelitik

Pendidikan Peristiwa

Bayar 30-40 Juta Dapat Gelar S1 Tanpa Kuliah dan Skripsi, Kordinator AWI Jatim Tergelitik

Magetan|| Informasi Kuliah jarak Jauh yang diduga ditempuh setahun tanpa kuliah dan Skripsi membuat Ketua Kordinator Aliansi Wartawan Indonesia Jawa Timur (AWI) Sofyan merasa Tergelitik dengan salah satu Oknum ASN (Hn) yang bekerja di salah satu dinas di Lingkungan Satuan Kerja Pemkab Magetan lantaran sebagai Kordinatornya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Sofyan atau akrab di panggil Teyeng berupaya menemui (Hn) dengan maksud tujuan konfirmasi kebenarannya namun upaya tersebut buntu.

” Saya hanya ingin bertemu, duduk yang syahdu dan berdialog sambil ngopi bareng meminta penjelasan jenjang Sarjana yang tempuh hanya satu tahun,” Ujar Sofyan.

Menurutnya, dari hasil beberapa narasumber yang di gali semakin membuat tertantang dan merasa tertarik lantaran baru kali ini Kuliah S1 ditempuh Casar atau mahasiswa tanpa tatap muka apalagi rata rata yang ikut tenaga honorer atau Kontrak dan mereka bekerja salah satu lingkungan dinas di Kabupaten Magetan.

” Ketertarikan saya dalam hal ini, jenjang pendidikan untuk mendapatkan gelar Strata 1 atau S1 cukup setahun dan bisa mendapatkan ijazah dengan berbayar antara 30-40 juta Rupiah,” Kata Sofyan pada Jum’at ( 24/06/22).

Beberapa bulan sebelumnya  salah satu narasumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan ada beberapa pegawai yang merasa tertipu sudah membayar tapi tidak ada progres. “Di kantor saya ada 2 orang belum kantor lain juga nasib yang sama sampai sekarang tidak ada kejelasan,” tandasnya.

Kekecewaanpun pernah di alami seperti dipermainkan oleh beberapa oknum di lapangan dengan menjanjikan untuk memfasilitasi bertemu dengan oknum ASN besar harapan bisa wawancara namun upaya tersebut gagal.

Sofyan mengatakan, Oknum ASN tersebut pernah presentasi di salah satu dinas bahkan Kadis setempatpun turut mendampingi ketika di depan calon peserta mahasiswa tidak lain adalah tenaga kontrak dan honorer berjumlahkan sekitar 40 Orang.

” Saya pernah mendatangi kantor dinas setempat untuk bertemu namun sia sia, yang bersangkutan (Hn) selalu sibuk dengan alasan banyak kegiatan, bahkan menjanjikan bertemu di luar di tunggu 4 jam tidak hadir juga,” terangnya.

Untuk calon mahasiswa saat mengeluarkan NIRM atau Nomor Induk Mahasiswa membayar fariative antara 5-15 juta dan itupun menunggu berjenjang.

” Kalau ini memang benar bisa di tempuh satu tahun saya ingin tahu banget mekanisme mulai pendaftaran, Jadwal perkuliahan dalam satu tahun berapa SKS sampai wisuda, Soalnya pengalan saya pernah jadi Dosen,” tandasnya.

Sofyan merasa prihatin dengan Dunia pendidikan seolah seperti dilecehkan adanya fenomena dugaan jual beli ijazah Strata 1 (S1) tanpa kuliah dan Skripsi Apalagi berbagai narsum dalam bentuk percakapan yang di terimanya modus ‘bisnis ijazah’ ini dilakukan melalui cabang perkuliahan di sejumlah daerah kabupaten. Diduga, mereka merupakan jaringan mafia pendidikan yang memiliki kampus pusat di Jawa Timur, apalagi praktik jual beli di Magetan ternyata sudah ramai diperbincangkan dan sangat meresahkan masyarakat.

“Apa jadinya generasi penerus bangsa jika Calon pegawai saja beli gelar sarjana?” Tutupnya. (Tim)