Kordinator AWI Jatim Dan Feriz Sayangkan Statmen Kapolres Sampang

Peristiwa

Kordinator AWI Jatim Dan Feriz Sayangkan Statmen Kapolres Sampang

Megapolitanjatim,|| Ketua Kordinator Aliansi Wartawan Indonesia Jawa Timur (AWI JATIM) Dan Feriz  Divisi Advokasi Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) Menyayangkan atas pernyataan Kapolres Sampang AKBP. Arman S.I.K, M.S.I saat jumpa Pers berupa video yang berdurasi beberapa menit sehingga tersebar ke beberapa kalangan.

Kapolres mengatakan dengan lugas dan memerintahkan kepada anggotanya agar melayani wartawan yang sudah terdaftar di Dewan Pers dan yang Lulus Ujian Kompetensi Wartawan (UKW).

“Saya Kapolresnya, Saya perintahkan Kasi Humas untuk mendata mana media yang terdaftar dan tidak. Jadi yang dianggap media adalah yang terdaftar dewan pers. Jika ada anggota yang tidak tidak melayani wartawan yang terdaftar dan yang memiliki sertifikasi uji kompetensi, Propam saya perintahkan untuk merika anggota tersebut,” tegasnya.

Pernyataan tersebut membuat jurnalis dan wartawan merasa tergelitik apalagi disampaikan dengan nada emosi sehingga membuat ribuan jurnalis ikut mengkritisi sikap yang di tunjukkan di hadapan sejumlah wartawan saat melakukan audensi kepada sejumlah awak media.

Seperti halnya Feriz selaku Divisi Advokasi Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) juga merasa prihatin atas pernyataan yang disampaikan AKBP Arman.

” Saya sangat prihatin atas pernyataan yang di sampaikan Kapolres Sampang dan ini menjadi sebuah koreksi diri dari Kepolisian Republik Indonesia(POLRI), ujarnya, atas kegaduhan ini rekan rekan wartawan dari berbagai daerah sampai akan menggelar aksi demo,”imbuhnya

Sofyan selaku ketua kordinator AWI berharap dengan menerapkan slogan presisi kepada masyarakat bener bener bisa terpenuhi.

” Tugasnya jurnalis membawakan pesan untuk masyarakat sebagai penyambung lidah dalam bentuk pena, Jadi tolong dengarkan pesan dari masyarakat”, Tutur Sofyan yang akrab di sapa Mr. T ( Teyenx)

Lebih lanjut  feriz mengatakan, tidak sedikit Lembaga atau organisasi Masyarakat (ormas) hingga tokoh masyarakat di daerah turut bangkit untuk menanggapi ucapan perwira polisi yang menyandang gelar melati dua di pundaknya.

“Kayaknya beliau ngopinya kurang jauh, sehingga jurnalis di luar jawa timur ikut geram dan tergugah, Cetus Feriz sambil mengangkat cangkir minum kopi pada sabtu, (18/06/22).

Feriz yang akrab di panggil Mr. Brew juga meminta kepada Kapolri untuk segera mengevaluasi yang tidak humanis atau yang tidak menerapkan slogan presisi kepada masyarakat khususnya Kapolres Sampang, Madura.( Sof/Hum KJJT)