Ketua “GEPMA Indonesia”,PEMPROV DKI Harus Fokus Pada Pemulihan Perekonomian Mikro

Budaya Ekonomi Hukum Pemerintah Politik

Ketua “GEPMA Indonesia”,PEMPROV DKI Harus Fokus Pada Pemulihan Perekonomian Mikro

Jakarta, Megapolitanjatim
~Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) di yakini akan menjadi tulang punggung pembangunan perekonomian nasional termasuk DKI Jakarta. Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Indonesia ( GEPMA Indonesia ) memperingatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk fokus pada pemulihan perekonomian mikro kususnya UMKM dari pada program pemilihan perekonomian menengah ke atas seperti formula E dan wisata unggulan Ancol.

Masyarakat DKI butuh kesetaraan jaminan hidup dalam bentuk dukungan UMKM, apalagi dalam momentum ancaman varian Unicorn Covid 19, Pemprov DKI harus bijak dalam menentukan skala prioritas”, Ujar Albar Ketua DPP GEPMA Indonesia.

Bergulirnya dana yang mencapai 1,2 T dalam kasus peminjaman PT Pembangunan Jaya Ancol kepada Bank DKI menjadi perbincangan publik belakangan ini, dengan keperuntukan pengenbangan yang memiliki titik sama dengan formula-E memunculkan pertanyaan kususnya ketua DPRD DKI, terkait potensi “kong kalikong” hubungan rekayasa permufakatan untuk pengembangan Formula-E, terkait hal itu Albar menjelaskan kesepakatanya terhadap ketua DPRD DKI, dan turut menduga bahwasanya adanya konspirasi gubernur DKI dan Ancol,yang sebetulnya belum tetap di lakukan karena berdasarkan kebutuhan warga DKI sekarang adalah pemulihan dan kesehatan UMKM untuk penguatan ekonomi daerah yang nyata, harusnya BANK DKI lebih berfokus pada itu.

Albar menambahkan bahwa Formula E sebenarnya memang ambisi lama dari pak Anis, bahkan sebelum terjadinya pandemi, namun dahùlu saja sudah banyak yang menanyakan terkait proses pengajuanya yang di duga akan merugi, seperti hitungan dari Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Yang berpotensi melanggar Melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 tahun 2019, serta kejanggalan pada pembayaran comitmen fee di depan,pembayaran Comitment Fee Formula E berdasarkan Surat Perintah Membayar (SPM) Dispora kepada FEO adalah sebagai berikut, pertama pada 23 Desember 2019 sebesar £ 10.000.000 (Rp.179.379.157.255,-).Kemudian pada 30 Desember 2019 sebesar £ 10.000.000 (Rp. 180.620.842.000). Terakhir, pada 26 Februari 2021 sebesar £ 11.000.000 (Rp. 200.310.000.000).”Total CF yang telah dibayarkan sebesar Rp 560.309.999.255,” yang pada saat itu belum tentu dapat di laksanakan. Ungkapnya.***
(Eric)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *