Diduga Ada Kecurangan, Peserta Seleksi Perangkat Desa Purwosari Magetan Minta Ujian Ulang
Magetan,Megapolitanjatim|| Sejumlah warga Desa Purwosari Kecamatan Magetan yang merupakan anggota peserta seleksi perekrutan perangkat Desa Purwosari, Kamis pagi mendatangi kantor desa memprotes hasil nilai yang tidak transparan.
Delapan Perwakilan warga yang merupakan peserta dari seleksi perangkat Desa menuntut untuk diadakan ujian ulang kembali.
Menurut beberapa peserta yang hadir di forum balai desa setempat berharap bisa memberikan penjelasan dasar nilai yang dikeluarkan oleh panitia yang diduga ada kejanggalan.
” Yang pertama masalah nilai dari salah satu bidang seperti wawasan kebangsaan, dimana nilai dari peringkat satu semua ada kejanggalan kenapa hasilnya ganjil, Sedangkan apapun hasilnya nilai kalau benar ya genap bukan ganjil,” Ujar Ridho isnanto peserta yang ikut ujian ambil di bagian Kasi Pemerintahan, Kamis (23/12/21).
Dengan permasalahan tersebut, Moch Hidayat selaku ketua panitia saat di konfirmasi membenarkan jika ada sanggahan atau keluhan pada peserta, ” Kita sebagai Panitia sudah berusaha transparan, Jujur dan seadil mungkin, Jika ada sanggahan kita sudah konfirmasi ke pihak ke tiga tapi tidak ada jawaban,” tandasnya.
Ujian perangkat desa yang melibatkan pihak ketiga yaitu SMK Yosonegoro Magetan saat peserta ujian yang hadir di forum balai desa untuk mengklarifikasi terkait permasalahan yang di bahas tidak bisa hadir dengan alasan masih ada kesibukan.” Dari pihak ketiga operator dari SMK Yosonegoro sendiri saat di hubungi masih ada rapat,” kata Moch Hidayat.
Desa purwosari membuka peluang bagian Kasi pemerintahan dan Kaur Tata usaha, Sedangkan peserta yang ikut ujian teori di bagian Kasi pemerintahan sejumlah 11 peserta dan 9 di bidang Kaur Tata usaha.
Di tempat yang sama, Hal senada juga disampaikan peserta bernama Nurul nur agustina yang mengambil bidang Kaur bidang tata usaha terkait hasil nilai di 2 jurusan. ,” Jadi nilai di bidang Kasi pemerintahan dan Kaur Tata usaha muncul dengan nilai ganjil yang sama.”tuturnya. Sedangkan sudah disepakati bahwa setiap soal nilai poin nya dua, Dan pada ujian materi wawasan kebangsaan ada peserta yang betul 28 nilainya 55 dan ada yang betul 33 tapi nilainya 65, Jadi secara dilogika tidak masuk akal karena bobot soal nilainya 2 otomatis nilainya genap bukan
Ganjil, terangnya.
Lebih lanjut, Nurul menjelaskan hasil nilai ganjil yang muncul mengarah kepada calon calon perangkat desa yang terpilih. “Kalau servernya eror hasil nilainya ganjil kenapa kok tidak ke calon peserta lain,” pungkasnya.
Hartini anggota BPD Desa Purwosari saat di forum juga mempertanyakan bentuk kerjasama atau MOU dengan pihak ketiga. ” Kalau memang ada bentuk kerjasama atau MOU tolong tunjukkan ke kami pak,” ucap hartini.
Sebelum acara usai atas permintaan dari perwakilan peserta ujian seleksi perangkat desa membuat kesepakatan bersama.
Dalam permohonan berita acara tersebut tim pengisian perangkat desa, Calon peserta perangkat desa beserta saksi saksi ikut menandatangani dan sepakat untuk melakukan ujian ulang yang seterusnya akan di sampaikan kepala desa untuk ditindak lanjuti .
Sampai berita ini di turunkan belum ada konfirmasi dari pihak ketiga SMK Yosonegoro dan Masih menunggu hasil keputusan dari kepala desa setempat.( Jok/sof).