APBDES Desa Banjarsari Kulon Muncul Anggarannya Yang Patut Di Curigai
Madiun, 18 Oktober 2021
Megapolitanjatim||Aggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES) tahun anggaran 2019 yang diunggah di Sistem Informasi Desa (SID). Desa Banjarsari Kulon Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun, nampak ada sesuatu yang patut di curigai. Pasalnya, dalam APBDES Desa Banjarsari Kulon dalam uraian muncul pembangunan/Pemeliharaan Talut Pengaman Tebing dengan kode Rekening 2.03.90 total anggaran sebesar Rp.205.885.000,- yang bersumber dari DDS. Meskipun Desa tersebut masih termasuk area Lereng Gunung Wilis tapi masih belum layak kalau ada pembangunan/pemeliharaan Talut Pengaman Tebing.
Karena jelas fungsi dibangun nya dinding penahan itu, menjaga tahan agar tidak bergerak dan akhirnya terjadi longsor yang disebabkan bermacam – macam seperti berat tanah, berat benda, dan berat air yang terlampau berlebihan. Sedangkan kegunaan talud secara khusus antara lain sebagai sebagai pelindung area tebing, pemeliharaan sarana dan prasarana, serta pemanfaatan ruang dari suatu pembangunan.
Sementara itu, dari beberapa masyarakat yang dapat dikonfirmasi dan tidak mau namanya ini dimunculkan, menjelaskan bahwa selama ini struktur tanah tidak bergerak jadi tidak perlu adanya talud.
“Tanah Desa Banjarsari Kulon bukan termasuk tanah yang bergerak, walaupun kita bisa dikatakan daerah Lereng Gunung Wilis tapi tidak ada tebing” ucap warga.
Selain itu, warga juga menjelaskan bahwa selama ini dirinya buta akan anggaran yang digunakan membangun di desa, kalau memang benar anggaran yang di gunakan sebesar Rp 205.885.000.- di tahun anggaran 2019 kenapa tidak dialihkan saja ke sosial yang lebih berguna, bukankah di tahun 2019 merupakan tahun bencana.
“Kita sebagai warga cuma mengatakan kalau memang benar anggaran yang dibuat talud itu, ada maka akan lebih bijak di bagikan ke warga yang terdampak Covid-19” kata warga.
Sementara itu, Abdul Malik Kepala Desa Banjarsari Kulon waktu akan dikonfirmasi tidak ada di tempat, bahkan saat di coba dikonfirmasi melalui WhatsApp cuma menjelaskan bahwa dirinya sedang di luar kota.
Bahkan Suyitno yang menurut warga sekitar sebagai TPKD pun saat di datangi dirumah tidak ada, dan bahkan rumah nya nampak sepi tak berpenghuni. Dan waktu dikonfirmasi melalui WhatsApp pun tidak ada jawaban. (Nggi/WIT)