Banyak Faktor Penyebab Balita di Tegal Makan Tanah, Dewi Aryani Minta Pemkot Lebih Peka
MJ~~TEGAL – Adanya balita berusia 3,5 tahun yang gemar makan tanah dan serpihan tembok ternyata menarik perhatian dari Anggota DPR RI Dr. Dewi Aryani, M.Si. Politisi dari PDI Perjuangan itu langsung meninjau rumah VF di Jalan Metro, Gang Kresna RT 03 RW 01 Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Selasa (14/9/2021) siang.
Menurut Dewi Aryani, selain kemiskinan, faktor yang lain juga menjadi pemicu VF lahir mengalami mall nutrisi. Pertama, karena rumahnya memang menjadi gudang penyimpanan barang-barang yang menjadi sumber limbah B3.
“Jadi barang-barang elektronik itu tidak semuanya padat ada bahan-bahan cair yang sangat berbahaya apabila ada dalam satu rumah,” katanya.
Saat hamil, kata Dewi, memang ibunya gemuk, tetapi karena terkontaminasi maka terjadi proses kehamilan yang tidak normal. Selain itu, juga kurang gizi karena kondisi rumahnya juga sangat memprihatinkan.
“Jadi kondisi rumahnya memang cukup memprihatinkan. Sanitasinya tidak ada, dapurnya juga masih pakai kayu,” tandasnya.
Menurut politisi yang akrab disapa Dear itu, keluarga Carmo orang tua VF belum mendapatkan bansos karena ternyata KK dan KTPnya belum sesuai dengan tempat tinggalnya. Sehingga, dirinya menyarankan untuk mengurusnya dulu.
“Nanti saya akan meminta ketua DPRD untuk membantu menguruskan. Sehingga mereka yang masuk ke kategori tidak mampu bisa mendapatkan bantuan-bantuan sosial,selain itu perlu pembinaan mental spiritual orang tuanya agar lebih memahami pentingnya kebersihan sebagian dari Iman, sy lihat mereka juga tidak punya peralatan untuk ibadah, saya akan segera memberikan bantuannya juga”tandasnya.
Dewi juga kembali mengingatkan kepada Pemkot Tegal untuk lebih intensif melakukan pengawasan daerah-daerah kumuh untuk dilakukan pendataan. Untuk kemudian dilakukan gotong royong membersihkannya, sekaligus pendataan KTP KK yang tidak sesuai atau belum punya.
“Kalau belum maka bisa diurus agar mereka bisa mendapatkan bantuan sosial,” ujarnya.
Dewi menambahkan memang dibutuhkan peran dari Kepala Daerah, Lurah dan Camat untuk turun ke bawah. Karena jangan sampai mereka yang tinggal di wilayah tidak terdeteksi padahal tinggal disana.
“Jadi ini kepekaan dari Pemkot dan semua pihak diperlukan dalam situasi ini agar bisa membantu warga yang mengalami persoalan seperti ini,”pungkasnya.(***)