Manfaatkan Kain Bekas, Warga Cepoko Panekan Magetan Sulap Jadikan Pot Tanaman Hias

Budaya Ekonomi Hukum Pariwisata Pemerintah Pendidikan Sosial

MAGETAN, MEGAPOLITANJATIM – Akibat covid-19 semua pelaku usaha tidak luput ikut terdampak, apalagi Suasana Pandemi sekarang ini membuat semua pendapatan menjadi surut penghasilanpun mengalami penurunan yang drastis. Cerita unik salah satu warga warga Desa Cepoko RT 01 RW 01 Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan Jawa timur yang berprofesi sebagai Tukang ojek sekarang beralih pekerjaan sampingan dengan membuat pot bunga dari barang bekas.

Warga bernama Suyono (50) ini telah menyulap kain dan handuk bekas menjadi pot bunga unik yang bernilai ekonomis.

Kekreativitasan Yono dengan mengolah kain handuk bekas menjadi pot bunga berawal dari ide seorang kerabat yang juga membuat pot bunga untuk hiasan rumahnya.

“Saat itu saya sedang main ke rumah teman dan kebetulan dia membuat pot dari bahan bekas, Jadi esoknya saya mencoba untuk mempraktekkan di rumah, Ungkapnya. Lebih lanjut ketika di wawancarai Yono mengatakan musim bunga saat ini menjadi perhatian masyarakat. ” Pot ini tentunya dibutuhkan wadah yang cantik untuk tanamam hias agar terlihat lebih indah, Jadi saya mencoba membuat sesuai ide saya ujarnya kepada Megapolitanjatim.com, Selasa (19/01/2021).

Bermula melihat salah seorang teman mengolah Kain bekas, yono akhirnya memanfaatkan tumpukan kain yang tidak terpakai di rumah untuk di jadikan pot bunga.

Pada uji coba pertama, yono membeli 4 kg semen kemudian kain handuk tersebut dicelupkan dengan adonan kental semen, selanjurnya di cetak dengan ember dengan posisi tertelungkup.
Setelah itu dikeringkan.

“Proses pengeringan ini memakan waktu sampai 1 hari karena tidak boleh terkena sinar matahari langsung, terangnya.

Yono menambahkan “Jika menggunakan cahaya matahari pot kurang bagus,”jelasnya.

Setelah proses pengeringan selesai pot tersebut di poles lalu diberi cat dasar untuk mempercantik.

Menurut yono, daya tahan pot buatannya ini cukup kuat. Bapak lima anak ini mencoba membuat inovasi beberapa buah pot lagi, dengan bahan dasar berbeda yaitunya kain atau handuk bekas.

“Pembuatan selanjutnya saya coba dengan berbagai bentuk dan variasi dan inovasi yang berbeda dan menarik,” tuturnya.

Untuk harga pot bunga suyono tidak mematok harga tinggi, semua tergantung ukuran dan banyaknya semen yang terpakai.

Seiring dengan tren tanaman hias saat ini pot buatan Suyono mulai dilirik masyarakat, berawal dari cerita mulut ke mulut, warga sekitar mulai berminat dan memesan. ” Alhamdulillah selama saya membuat sudah laku terjual sekitar 22 pot dengan harga variasi mulai 15-35 ribu”.

Lain lagi dengan istri Suyono bernama Sunarti (48) memiliki warung di tempat mereka tinggal dan sudah dikenal di cepoko seperti Tepo lodeh, tepo pecel, nasi pecel, Cemoe dan aneka gorengan dengan khas masakan desa.

” Saya memulai usaha ini mulai 2011 meneruskan nenek saya dulu, tuturnya, Tambahnya , narti buka lapak dimulai jam 5 sore sampai jam 11 malam, Narti mengtakan saat pandemi seperti ini sedikit mengeluh karena ada penurunan pendapatan.

Yono berharap usahanya membuat pot bunga ini agat bisa berkembang dan bisa memenuhi kebutuhan hidup selama pandemi Covid.(Sof)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *