Libur Nataru, Disparbud Magetan Bakal Perketat Penerapan Prokes di Tempat Wisata

Budaya Ekonomi Hukum Kesehatan Pariwisata Pemerintah Pendidikan Peristiwa

MAGETAN, MEGAPOLITANJATIM – Disparbud Kabupaten Magetan akan memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) bagi wisatawan yang akan masuk di kawasan destinasi wisata sebagai bentuk langkah pencegahan Covid-19, menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), JOKO TRIHONO, S.Sos, M.Si mengatakan, setiap pengunjung yang akan berlibur ke beberapa wisata seperti sarangan akan lakukan rapid dan untuk pelaku usaha industri pariwisata, seperti pengelola hotel, restoran, diharuskan menerapkan protokol kesehatan (prokes) tanpa terkecuali.

“Prinsip semua pengunjung destinasi wisata harus mematuhi Protokol kesehatan,Kamis (10/12/2020).

Joko menjelaskan, dari semua titik jalan masuk bagi yang berwisata ke magetan terutama beberapa lokasi tempat wisata juga diperketat dengan mendirikan Posko untuk dilakukan pengecekan seperti rapid tes dll, serta akan mengawasi para pengunjung “Kita akan memantau dan mengawasi Mulai dari pengunaan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan membatasi jumlah pengunjung sesuai dengan ketentuan,” jelas dia.

Hasil survey dari ITB yang menggandeng Kementrian Perhubungan Magetan, keinginan masyarakat saat bepergian kurang lebih 30% selebihnya cenderung berada di rumah, seperti contoh sarangan okupansinya sebelum Covid 19 maksimal pengunjung kurang lebih 20 ribu.

Joko membenarkan pendapat dari ITB bahwasanya Peak Sesion dengan maksimal 20 ribu, saat pandemi kunjungan ke wisata sarangan hanya mencapai 6000 an. ” Saya asumsikan untuk NATARU tahun ini , Okupansi dari pengunjung 20 ribu nantinya hanya sekitar 30% dan ini berdasarkan pengalaman sebelumnya, ujar Joko.

lebih lanjut, Joko juga menuturkan jumlah pengunujung merasa nyaman sekitar 10 – 15 ribu walaupun okupansinya di angka 20 ribu bagi pengunjung baik yang menginap ataupun tidak ,”Jadi asumsi saya kalau hasil surveynya itu betul, maka jumlah pengunjung di kisaran angka 6 – 7 ribu,tuturnya.

Berdasarkan pengalaman hasil survey dari ITB bisa dibuktikan saat liburan sebagai pengganti lebaran yang berdekatan dengan liburan kemarin ditambah jarak libur untuk natal ini yang berdekatan, “Jadi saya sendiri mengasumsikan pengunjung tidak mencapai 30%, karena warga sudah wisata saat liburan kemarin, Tutupnya.

Covid bisa menempel ke siapa saja, dan semua tidak tahu, Pemerintah berusaha melakukan beberapa upaya seperti jalan pintu masuk, Membatasi jumlah okupansi untuk mengantisipasi penyebaran.(Sof/Gus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *