MEGAPOLITANJATIM – Geliat fashion Indonesia seperti batik saat ini semakin menarik dan menjadikan perhatian masyarakat.Selain itu, batik kini telah beralih menjadi trend fashion modern yang bisa dipadupadankan dengan beragam fashion lainnya.
Dengan Geliat ini sempat menjadi perhatian dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Magetan yang akhirnya menyelenggarakan “Festival Batik Magetan 2020” yang dilaksankan di Pendopo Suryagraha, Selasa malam (08/12/20).
Event yang digelar tersebut diikuti 28 peserta juga menghadirkan sebagai tamu undangan seperti finalis puteri Infonesia Jawa Timur juga Desainer ternama seperti Uofa Mumtaza dengan tujuan memberikn dorongan dan motivasi kepada peserta juga pengrajin batik kabupaten Magetan.
Dalam acara festival yang menampilkan beragam batik Magetan yang dikemas apik, Seperti Batik Pring Sedhapur yang lebih dulu dikenal, namun selain juga banyak jenis batik khas Magetan yang juga berkembang seperti batik Ciprat, batik Jalak Polo (Kepolorejo), Batik Parang Selo (Pragak, kec. Parang), batik Jagung (Kediren), batik Sayur (Genilangit).
Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto, S.H., M.Si
Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto, S.H., M.Si berharap agar kegiatan tersebut bisa dijadikan agenda tahunan yang bisa membantu pengrajin batik Magetan akan bisa bertambah banyak.
Kadisparbud Magetan Joko Trihono, S.Sos., M.Si
Kadisparbud Magetan Joko Trihono, S.Sos., M.Si saat memberikan sambutan menyampaikan bahwa kegiatan yang di selenggarakan tersebut merupakan progrm kerja Pemkab Magetan untuk menumbuh kembangkan dibidang perindustrian juga meningkatkan perekonomian masyarakat terutama kreasi pengrajin batik Magetan.
“Tujuan acara di selenggerakan untuk memulihkan perekonomian selama pandemi covid 19 bagi pengrajin batik magetan,tuturnya. Selain itu juga untuk memperkenalkan jenis jenis batik khas Magetan dan Pemkab berupaya untuk mengekspos batik tersebut, tambahnya.
Bupati Magetan Suprawoto juga menyampaikan, untuk kedepan menumbuh kembangkan pengrajin batik kedepan akan membuat kebijakan kebijakan. ” Bagi petugas, seperti tenaga kesehatan atau pegawai biasa tidak apa apa tidak menggunakan seragam, Namun harus menggunakan batik khas Magetan agar bisa menumbuh kembangkan para pengrajin batik,” Ujarnya.
‘ Batik tidak harus dipergunakan untuk seragam oleh ASN atau Birokrat, tapi juga sebagai tempat untuk menumbuh kembangkan sebagai bentuk komunikasi di magetan khususnya,” tutup Joko