Program Kita Cinta Papua, Kemenag Fokus pada Pendidikan & Pembinaan Keagaaman
Kamis, 06 Agustus 2020 ,Megapooitanjatim
Kemenag – Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan Kementerian Agama akan fokus pada pendidikan dan pembinaan keagamaan dalam program Kita Cinta Papua.
Hal ini ditegaskan Menag saat memimpin rapat koordinasi program Kita Cinta Papua, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.
“Yang dilakukan Kementerian Agama ini murni pendidikan dan pembinaan keagamaan. Tidak campur dengan keamanan atau pun lainnya,” tegas Menag, Kamis (06/08).
Hadir dalam pertemuan tersebut, Plt. Dirjen Bimas Katolik Aloma Sarumaha, Kepala Kantor Wilayah Papua Amsal Yowei, , Ketua STAKN Sentani Fredrik Worwer, Asisten III Sekda Provinsi Papua Demorow, dan Pastor Sentani Pendeta Norbertus B Renyaan.
Kepada jajarannya, Menag menginstruksikan untuk mengambil langkah guna mempercepat implementasi program Kita Cinta Papua.
“Siapkan sepenuhnya dana yang ada di Kanwil, Jika tidak mencukupi tahun depan akan ditambah.
Pelajari kelemahan-kelemahan yang ada, khususnya di sekolah-sekolah dan lembaga keagamaan,” pesan Menag.
Langkah yang dilakukan itu sebagai upaya untuk pemetaan, utamanya sekolah serta guru dan dosen menjadi prioritas program.
“Jika diperlukan datangkan guru-guru kontrak, namun prioritaskan putra-putra daerah. Jika kurang baru mengambil dari luar,” imbuhnya.
Menag menambahkan, “Kita Cinta Papua” menjadi bagian dari tahapan Kemenag mewujudkan jembatan kesetiakawanan Aceh-Papua.
Karenanya, program sejenis akan digulirkan juga di berbagai daerah pada tahapan berikutnya, hingga provinsi paling barat di Indonesia, Nangro Aceh Darussalam
Baca juga: Program Kita Cinta Papua, Menag: Membangun Jembatan Kesetiakawanan Aceh-Papua
Untuk itu, ia mengingatkan untuk melibatkan seluruh pihak dalam program Kita Cinta Papua seluruh perwakilan agama melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dapat terlibat.
“Leading sector program ini memang Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, serta FKUB di mana unsur lintas agama juga ada di sana,” ujar Menag
“Diperlukan kekompakan dalam kerukunan umat beragama, agar program ini bisa berjalan dengan baik. Papua tidak merasa sendiri dan diperlakukan tidak adil.
Semua daerah akan mensuport dan mendukung Papua,” pesannya.
(DA/SOF)