Cerita Adi dan Sri warga Magetan yang Dua Kali mengalami musibah : Saya Tetap Bersyukur

Religi

Warga Magetan Korban Selamat Bencana Palu Donggala : Saya Bersyukur Masih Dapat Bertahan Hidup.

Magetan ,Megapolitanjatim.com||Tragedi gempa disertai tsunami yang terjadi di Palu, Donggala beberapa bulan silam menyimpan begitu banyak luka dan kenangan yang mendalam. Gempa berkekuatan besar itu memporak porandakan penduduk sehingga banyak memakan korban jiwa membuat shock warga yang tinggal disana.

Sri Yuliati (60) dan suaminya Adi (58) warga Magetan yang merantau di Sulawesi Tengah tepatnya di Sungai Belanta merantau selama kurang lebih 30 tahun berprofesi sebagai penjual bakso adalah salah satu saksi hidup menyaksikan betapa hebatnya bencana itu. Sri dan Adi masih selamat dari bencana dan masih bisa bertahan.
” Alhamdulillah, saya sangat bersyukur terhindar dari bencana dan diberi keselamatan”, ujar Adi.
(14/06)

Sri dan Adi berhasil menyelamatkan sehingga bisa pulang ke kampung halamannya atas permintaan dari anak semata wayangnya yang sekarang tinggal bersama keluarganya di Solo, Jawa Tengah.
” Karena di sana sudah tidak ada lagi saudara atau rekan jadi anaknsaya menyuruh saya untuk pulang ke Magetan”, jelasnya.

Setibanya di Bumi mageti semua warga magetan tanpa terkecuali yang merantau di sulawesi mendapatkan perhatian khusus oleh pemerintah Magetan dengan pola pendataan untuk diberikan arahan dan bantuan dari Dinas Sosial.

Salah satunya adalah Sri dan Adi yang saat ini tinggal di Jl. Sawo Selosari, Magetan dengan gigih membuka kembali usaha baksonya dengan bantuan gerobak dari Dinas Sosial lantas kemudian mereka menamai “Bakso Palu” yang tepatnya berada di Jl. Hassanudin Magetan.

“Alhamdulillah kami banyak ucapkan terima kasih atas bantuan Gerobak yang diberikan walau bekas oleh pemerintah melalui Dinas sosial sehingga kami bisa berjualan kembali” Ungkapnya. Adi yang tinggal bersama istrinya merasa bersyukur bisa menetap bersama di tanah kelahirannya.
Baru menjalankan usaha yang dirintisnya , Nasib kurang begitu mulus,datang kembali bencana kedua yaitu CORONA telah melanda dunia,Saat awak media ngobrol dengan nenek satu ini mengungkapan, untuk sementara menutup usahanya kurang lebih hampir 3 bulan atas anjuran dari pemerintah karena menghindari kerumunan massa sampai menunggu intruksi dari pemerintah selanjutnya ,”Tetap disyukuri dan alhamdulillah selama Coroa kami mendapatkan BLT dari pemerintah”,Tandasnya

Selama tidak ada kegiatan nenek yang selalu di dampingi setia oleh suaminya merasa selalu bersyukur masih diberikan kesehatan dan perlindungan dari YME atas bencana yang menghempasnya sampi kedua kali ini,Pertama Bencana gempa kedua Corona.
Ketika pemerintah memberlakukan New Normal masyarakat Indonesiapun bisa bernafas lega termasuk keluarga Adi bisa aktifitas berjualan kembali,”Alhamdulillah mas lebaran hari kedua bisa jualan kembali,Semoga ALLAH selalu memberikan kesehatan dan perlindungan untuk ummatnya ,”tutupnya (Sof/Dy/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *