Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 di Kabupaten Magetan dan menghadapi era New Normal .

Religi



Magetan,(MJ)|| Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia akan memasuki tatanan kehidupan baru (new normal).
” New Normal” yaitu perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Bertempat di Ruang Rapat Ki Mageti dilaksanakan Rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Kabupaten Magetan Rabu (27/5) .

Begitu juga untuk Magetan dalam Menghadapi kehidupan New normal Bupati Magetan Suprawoto secara langsung memimpin rapat yang dihadiri oleh Wakil Bupati Magetan, Sekretaris Daerah Kabupaten Magetan, Ketua DPRD Magetan, Forkopimda Plus, seluruh Kepala OPD, Camat, serta tim Gugus Tugas Covid-19. .

Dalam rapat tsb membahas beberapa hal yaitu :

  1. Koordinasi pelaksanaan buka giling pabrik gula Purwodadie dan Rejosari, yang akan melakukan tebang tebu dimulai tanggal 2 Juni 2020 dan awal giling mulai tanggal 6 Juni 2020.
  2. Terkait pelayanan umum/perizinan, teknis pelayanan di desain sedemikian rupa sehingga tetap menerapkan Protokol kesehatan.
  3. Pasar hewan dibuka kembali sesuai ketentuan dan protokol kesehatan
  4. Untuk lingkungan perkantoran bagi karyawan yang lebih riskan/beresiko tinggi lebih baik bekerja dari rumah.
  5. Evaluasi penanganan Covid-19 oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Covid 19 di Magetan .
    Sementara itu penerapan 5 normal baru untuk menghentikan penularan virus yaitu :
    a. Menggunakan masker jika keluar rumah
    b. Menjaga jarak aman, penerapan Sosial Distancing dan Physical Distancing dalam beraktivitas
    c. Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan pakai sabun secara disiplin
    d. Meningkatkan kebersihan di rumah dan di kantor
    e. Membatasi perjalanan yang tidak penting
    .
    Bupati Suprawoto berharap di kehidupan New Normal ini masyarakat bisa bekerja sama dan disiplin tinggi melawan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Magetan. Ibarat kata “Kita tidak dalam perahu yang sama, tapi kita berada di badai yang sama. Disini lah letak keselamatan nya yaitu kedisplinan”
    (Humas Protokol/edh/pb1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *