Tips Meraih Kebahagiaan Sejati, Anti hoax, Patut Dicoba Allah Maha Pencipta, menghadirkan setiap hal dengan alasan. Dia hadirkan nikmat agar manusia belajar bersyukur dan tak kufur nikmat. Masalah dihadirkan agar manusia belajar sabar. Belajar merendah saat di atas. Sebaliknya, saat di bawah tetap mampu belajar optimis. Ajaibnya, kebaikan (petunjuk) diberikan untuk orang-orang yang memang serius mencari kebaikan dan kebenaran versiNya. Proses menuju baik yang hendaklah tak sekedar kalimat bualan. Usaha hijrah ke arah kebaikan dengan sungguh-sungguh agar integritas lebih berarti. Ya memang pada waktu tertentu, manusia akan selalu dihampiri perasaan galau, kurang semangat, terpuruk, dan frustasi. Sebagaimana lazimnya iman yang bersifat fluktuatif. Namun, bila manusia mengingat kunci inti meraih kebahagian adalah taat beserta prosesnya, insyaaAllah kebahagiaan akan selalu menghampiri. Kunci yang sebenarnya juga telah disebutkan dalam ajaran Islam rahmatan lil alamin. Hidup bahagia? Berikut tips mengupayakannya. 1. Sabar “Akan ada sesuatu yang menantimu. Selepas kesabaran yang telah kau jalani, yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa pedihnya rasa sakit” (Ali bin Abi Thalib). Betapa banyak kisah orang-orang yang sebelumnya payah, sengsara, ataupun didzolimi. Namun akhirnya berakhir ‘happy ending’. Karena Allah Maha Adil, Maha Melihat isi hati dan usaha setiap hambaNya yang mengusahakan kesabaran dalam kebenaran. Tidak ada masalah tanpa solusi. Tidak masalah tanpa ujung. Tiada kesusahan tanpa hikmah tertinggal. “Innamal ‘al usri yusro.” Allah berjanji dalam surah cinta-Nya, Surah Al-Insyiroh ayat 5 yang artinya, “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”. 2. Syukur Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7) Janji-Nya pasti, jika manusia bersyukur maka akan ditambahkan nikmat-Nya. Sebaliknya bila kufur nikmat, balasannya ialah adzab. Nauzubillah. Perkara syukur, tidak hanya disebutkan dalam Surah Ibrahim ayat 7. Begitu banyak ayat Al Qur’an beserta hadist mengungkap keajaiban syukur ataupun pentingnya bersabar. Hal ini menandakan dua kunci ini sangatlah penting dan berperan besar dalam kedamaian hidup atau kelapangan hati. SobatQ percayakah? Terlalu banyak mencari kesenangan sesaat (duniawi), justru tak membuat seseorang menemukan apa-apa. Bagaimana bila belajar menyederhanakan? Hidup adalah upaya syukur dan sabar tanpa tapi. Bahwa sesungguhnya taat merupakan inti kebahagiaan sejati. Pertanyaan selanjutnya kembali pada nurani masing-masing, ‘Hari ini sudahkah kita belajar sabar dan syukur?’ Di sepanjang perjalanan hidup tentu tak selalu berjalan mulus sesuai harapan atau rencana. Seperti janji mulia dalam sekian ayatNya pula, kan kita dapati jalanan berkerikil dan bebatuan, licin, naik turun, hingga berkelok tajam. Namun begitulah ujian dunia, masa penuh perjuangan iman tanpa henti. Ujian keimanan akan mengajarkan makna syukur dan sabar. Ujian juga akan mengantarkan pada jalan kedewasaan sejati. Hingga akhir perjalanan itu adalah pulang. Kembali ke rumah abadi-Nya. #BerkahDiRumahAja semoga menjadi salah satu kesempatan menjajaki napak tilas umur dan usia yah. Semoga samudera kesabaran dan syukur selalu layak diperjuangkan. Selamat berkontemplasi tanpa henti.

Religi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *