Peringati Trisuci Waisak, Presiden: Kita Akan Berjalan Bersama Lewati Segala Ujian

Religi

Peringati Trisuci Waisak, Presiden: Kita Akan Berjalan Bersama Lewati Segala Ujian

Pada 7 Mei 2020. (MJ)
Ucapan Selamat Hari Raya Trisuci Waisak dari Presiden Jokowi. (Sumber: Twitter @jokowi).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa dengan persaudaraan dan gotong royong, kita akan berjalan bersama melewati segala ujian dan kesulitan.

“Selamat Hari Trisuci Waisak 2564. Semoga semua makhluk tetap saling mengasihi,” cuit Presiden melalui akun twitter @jokowi pada hari ini, Kamis (7/5).

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengapresiasi penyelenggaraan Hari Raya Tri Suci Waisak 2564 BE oleh vihara-vihara dan umat Buddha yang digelar secara sederhana di tengah pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Menag mengharapkan perayaan Tri Suci Waisak 2564 BE yang mengusung tema ‘Dengan Kesadaran Dhamma Kita Tingkatkan Kepedulian Sosial Demi Keutuhan Bangsa’ dapat mengingatkan umat Buddha atas nilai-nilai keutamaan Dhamma.

Adapun nilai keutamaan Dhamma yaitu nilai pengorbanan hidup, nilai kebijaksanaan hidup, dan nilai kesempurnaan hidup yang semuanya telah dilakukan dan diajarkan Buddha.

“Keberadaan dan kebenaran Dhamma yang saudara yakini itu dapat menjawab semua tantangan perubahan kehidupan sebagaimana perkembangan dunia dewasa ini,” ujar Menag.

Menurut Menag, umat Buddha menyakini bahwa semua persoalan yang terjadi hanya dapat diatasi apabila manusia memiliki kedamaian dalam hidupnya.

“Kedamaian yang ditopang oleh tekad Teguh untuk menghayati kebenaran dhamma sehingga terus menghiasi sepanjang hidupnya,” sambung Menag.

Menag juga berpesan agar seluruh umat Buddha untuk menyebar luas cahaya terang keutamaan dhamma itu dengan melaksanakan enam hal, yaitu:

  1. Pertama, perilaku yang penuh cinta kasih.
  2. Kedua, perkataan yang penuh cinta kasih.
  3. Ketiga, pikiran yang penuh cinta kasih.
  4. Keempat, umat Buddha juga diminta memaksakan kepedulian sosial untuk saling bersimpati dan saling tulus berkorban bagi sesama manusia.
  5. Kelima, menjaga norma-norma moral sosial.

Keenam, mempunyai pandangan yang luas dan terbuka dalam memahami perubahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *