Megapolitanjatim.com–Gajah berkelamin jantan ini adalah gajah tunggal yang telah terpisah dari rombongannya pada kantong gajah Tesso Tenggara. Kawanan mamalia besar ini beberapa kali memasuki area pemukiman/perkebunan masyarakat yang merupakan bagian dari wilayah jelajah (home range) gajah tersebut. Pada 15/04/2020 dua hari yang lalu
Balai Besar KSDA Riau beberapa kali melakukan upaya penghalauan bersama masyarakat sejak bulan Juni 2019 sampai dengan April 2020.
Namun hal tersebut mengalami kendala dikarenakan masih ada beberapa desa yang akan dilalui saat proses penghalauan. Untuk mengantisipasi adanya tindakan dari masyarakat, pada kesempatan yang sama Balai Besar KSDA Riau bersama aparat Kepolisian setempat juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan yang dapat membahayakan bagi masyarakat dan satwa liar itu sendiri.
Berdasarkan hasil dokumentasi yang disampaikan oleh pelapor kepada Balai Besar KSDA Riau, terlihat kondisi bagian depan kepala gajah luka terbuka dan terdapat bekas sayatan benda tajam, sedangkan gading gajah masih dalam keadaan utuh. Kemudian terlihat kondisi belalai gajah sudah terpotong dan bagian belalai lainnya masih berada di sekitar bangkai gajah tersebut.
Balai Besar KSDA Riau mengutuk keras atas kejadian pembunuhan gajah sumatera dan bersama dengan penegak hukum akan melakukan penyelidikan terhadap kejadian ini. Untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan, barang bukti akan diamankan di Balai Besar KSDA Riau. (Sof)