Bappenas Bahas Kebijakan dan Stimulus Untuk Mempertahankan Industri Dalam Negeri
Dampak pandemi Covid-19 tentunya mempengaruhi sektor kerja ekonomi. Namun setiap subsektor mendapatkan dampak yang berbeda-beda. Industri yang sudah diprediksikan akan melemah adalah sektor pariwisata dan akomodasi, namun ada pula yang meningkat yakni di sektor retail, produk dan jasa kesehatan.
Hampir semua sektor memang mendapatkan dampak dari adanya pandemi ini. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas pada 12 April 2020, Proyeksi Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi lapangan usaha yang menjadi perhatian adalah industri pengelolaan.
Industri ini juga mendapatkan imbas yang buruk. Industri yang terkena dampak di antaranya industri yang tergabung dalam global supply/value chain dan/atau tidak memproduksi kebutuhan dasar seperti otomotif dan elektronik. Sedangkan industry makanan minuman, produk kebutuhan sehari-hari, alat kesehatan dan farmasi malah berkembang pesat.
Khusus subsektor industri alat kesehatan dan farmasi menurut Presiden Joko Widodo potensi ini haruslah digerakkan mengingat banyaknya kebutuhan akan produk kesehatan. Presiden meminta jajarannya untuk melihat potensi dari dalam negeri dan menggerakkan industri yang berhubungan dengan hal tersebut.
“Sekarang ini ada 213 negara yang terkena pandemi, semuanya memperebutkan alat-alat kesehatan yang dibutuhkan dalam penanganan Covid-19. Untuk itu kita harus melihat kembali seluruh potensi sumber daya yang kita miliki di negara kita, utamanya yang memproduksi alat-alat kesehatan yang dibutuhkan,” ujar Presiden Joko Widodo saat rapat terbatas melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu, 15 April 2020.
Senada dengan arahan presiden Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas telah mempersiapkan rekomendasi kebijakan dan strategi dengan mengoptimalisasi industri dalam negeri. Ada 5 kebijakan yang dapat dilakukan yang pertama adalah menjamin alur bahan baku baik dari impor maupun dalam negeri, terutama untuk industri kesehatan yang terkait penanganan Covid-19.
“Strategi berikutnya dengan koordinasi intensif dengan pemerintah daerah yang dominan terdapat industri padat karya seperti Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah terkait skema insentif untuk perusahaan agar tetap exist atau tidak melakukan lay off pada tenaga kerjanya,” ungkap Suharso Monoarfa, Menteri PPN/Kepala Bappenas seusai mengikuti ratas dengan Presiden di kediamannya di Jakarta.
Setelah itu, perlu penjagaan dan pemulihan produktivitas industri nasional, pemulihan rantai pasok, peningkatan keterampilan SDM, restrukturisasi permesinan, peningkatan standar produk. Kebijakan selanjutnya menyangkut akselerasi subtitusi impor khususnya makanan, minuman, kimia, alat kesehatan dan farmasi (obat-obatan penting serta fentilator).
“Kita perlu mengatur kebijakan afirmasi belanja pemerintah melalui peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) optimalisasi pengadaan barang dan jasa pemerintah dan BUMN untuk proyek infrastruktur, kesehatan, dan perkantoran,” kata Manteri.
Rabu, 15 April 2020
Tim Komunikasi Publik
Kementerian PPN/Bappenas