Dampak Covid-19 Dirasakan Perhotelan dan Industri Pariwisata di Magetan

Ekonomi Pariwisata Pemerintah Peristiwa

Megapolitanjatim.com, (Magetan) – – –

Dampak wabah Covid-19 membuat industri pariwisata “tengkurap”.Pemerintah Kabupaten Magetan menutup objek wisata andalan Sarangan sehingga untuk sementara tingkat hunian hotel drastis anjlok.

Wabah virus corona membawa dampak terhadap perekonomian dan industri pariwisata. Kondisi ini memang dirasakan tidak semua pemilik usaha di Kabupaten Magetan saja. (28/03/20).
Beberapa hotel di lokasi Pariwisata yang sudah dikenal oleh banyak kalangan salah satu contohnya Telaga Sarangan,Nissan atau akrab dipanggil Bunda Nissan salah satu pemilik rumah makan dan Hotel Nusa Indah di pinggir Telaga Sarangan mengeluh sepi penginap. “Sudah dua minggu semenjak himbauan ditutupnya Telaga Wisata Sarangan oleh Pemerintah pendapatan menurun hingga mencapai 90% mas,sampai kapan ini akan selesai,”Terangnya. (28/03/20)

Dari beberapa hotel yang sempat dipantau oleh awak media, memang kedapatan sepi, bahkan penjual di sekeliling telaga biasa ramai dilalui oleh pengunjungpun tidak nampak. Di lain tempat salah satu keterangan manajemen hotel yang sempat kita datangi mengatakan dalam sepekan terakhir, rata – rata tingkat hunian hampir kosong, ” ujarnya.

Menurutnya Bu Nissan yang akrab di Panggil Bunda Nissan sebagai pemilik hotel menyadari kondisi sekarang yang tengah menghadapi pandemi Covid-19. Pihak hotel turut mendukung pemerintah dalam menanggulangi wabah global ini. Di antaranya menjalani prosedur khusus bagi tamu, mulai dari pengecekan suhu tubuh dan menggunakan hand sanitizer sampai melakukan penyemprotan disinfektan.

“Pihak hotel memahami kondisi sekarang. sebagai Sekjen PHRI Kabupaten Magetan menyatakan turut bersama – sama dengan pemerintah mengatasi wabah virus corona, ” ujar Nissan.

Hanya dengan kondisi sekarang ini, pihak hotel cukup berat beban operasionalnya. Akibatnya, manajemen terpaksa melakukan efisiensi ketat termasuk merumahkan beberapa karyawannya.

“Beban operasional semakin berat karena hunian sepi, manajemen menyiasati dengan melakukan efesiensi ketat, ” kata dia.

Hal yang perlu disadari khususnya bagi warga masyarakat Magetan,bahwasannya saat ini Kabupaten Magetan dalam keadaan Darurat Covid-19. Pengawasan ketat dilakukan, diterapkan social distancing dan perhelatan besar ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Tentu berdampak terhadap semua sektor.

Adapun, aspirasi Bu Nissan selaku Sekjen Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengharapkan ada langkah dari pemerintah daerah maupun pusat. Langkah itu berupa kebijakan agar pemilik Hotel tidak terbebani beban pajak, atau meninjau abonemen bea listrik oleh PLN.

“Saya Bingung, kegiatan sama sekali total berhenti,Pemasukan tidak ada belum tuntutan kebutuhan lain, maka Keluhan kami sebagai perwakilan dari PHRI ikut merasakan dampak ekonomi yang timbul akibat wabah Covid-19. Hal ini saya meminta kepada pemerintah agar bisa memahami keadaan kami sebagai pemilik usaha baik hotel atau restoran , ” tutur Mami Nissan.

Bunda Nissan, virus corona semoga cepat berlalu dan Kabupaten Magetan tidak mengalami penyebaran dan dampak yang parah.

“Mudah-mudahan corona cepat berlalu dan semoga Kabupaten Magetan terutama Tempat wisata dan Kepemilikan usaha seperti kami normal kembali, “imbuhnya. (Sof)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *