RATU KEN DEDES WANITA UTAMA KERAJAAN SINGOSARI DARI RAHIMNYA MELAHIRKAN RAJA RAJA BESAR .
Catatan Jasmerah : KP Norman Hadinegoro, SE.MM.
Syukur alhamdulilah dalam Hut pertama pertama Aliansi Wartawati Indonesia IWI sekaligus Memperingati HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL diselenggarakan di Malang pusatnya berdirinya Kerajaan Singosari Majapahit.
Kita semua tersentak sejarah peradaban Nusantara yang hampir terlupakan bahwa di malang ini ada sebuah peradaban Wanita Utama dari Kerajaan Singosari bernama Ratu Ken Dedes, ibu dari Raja Raja besar Nusantara.
Ken Dedes adalah Ratu Kerajaan singosari isteri, dari Ken Arok dirahim Ibu Ratu Ken Dedes melahirkan Raja Raja besar Nusantara.
Ratu Kendedes terkenal dengan Kecantikan yang sempurna, karismatik dan dijuluki wanita utama. Siapun yang melihat Ratu Kendedes akan jatuh cinta .
Ayahanda Ken Dedes bernama Mpu Purwanatha, Ken Dedes berasal dari desa Panawijen dilereng gunung Kawi wilayah Tumampel yang masih dalam kekuasaan Kerajaan Kediri.
Sebuah peradaban Nusantara yang hampir terlupakan sejarah dan fakta bahwa di Indonesia kita mempunyai Ibu Ratu Ken Dedes diangkat di populerkan kembali oleh pergerakan Wanita melalui Aliansi Wartawati Indonesia AWI .
Semoga kita ter aspirasi mengangkat dan mem-pepulerkan kembali Ratu Kendedes sebagai Brend Perempuan Nusantara, brend Wanita Indonesia yang memiliki nilai peradaban tinggi, dan memiliki nilai jual untuk mancanegara.
Dalam era digital ini kita jadikan Brend RATU KEN DEDES melalui aktivitas Wanita Indonesia dan galakkan peranan UMKM dengan memakai Brend Ratu Ken Dedes , kita lestarikan melalui batik, cafe cafe , jamu, kerajinan , kuliner masyarakat bahkan Aliansi Wartawat i Indonesia berperan mendorong aktivitas membentuk desa wisata. kerajinan seni dan budaya diseputar kekuasaan Kerajaan Singosari diharapkan menjadi kunjungan wisata dalam negeri dan Internasional.
Sejarah singkat Ratu Ken Dedes :
Ken Dedes: Ratu Kerajaan Singasari Istri Ken Arok pendiri Kerajaan Singosari . Ken Dedes, ratu pertama Kerajaan Singasari.
Ken Dedes adalah ratu pertama Singasari. Sebelum dikawini Ken Arok, Ken Dedes adalah istri penguasa Tumapel yakni Tunggul Ametung.
Ken Arok membunuh Tunggul Ametung demi mendapatkan Ken Dedes lalu mendeklarasikan Tumapel sebagai kerajaan merdeka yang nantinya lebih dikenal dengan nama Singasari.
Singasari merupakan kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Jawa Timur sebelum Majapahit. , Kerajaan ini diperkirakan terletak Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Ken Dedes, menetap di Desa Panawijen (kini sekitar Malang) di lereng Gunung Kawi dan merupakan wilayah Tumapel dari kerajaan kediri yang dipimpin oleh Tunggul Ametung selaku akuwu (pejabat daerah setara camat).
Kecantikan Ken Dedes putri Mpu Purwanatha telah tersohor. Kabar tersebut didengar pula oleh Tunggul Ametung yang kemudian pergi ke Panawijen karena penasaran dengan Ken Dedes. Benar adanya. Ken Dedes memang sangat cantik dan langsung membuat Tunggul Ametung jatuh hati. Saat Tunggul Ametung tiba, Ken Dedes sedang sendirian di rumah karena Mpu Purwanatha tengah berada di hutan.
Ken Dedes meminta kepada Tunggul Ametung untuk menunggu ayahnya pulang. Namun, lantaran hasrat yang sudah tidak kuasa ditahan, Tunggul Ametung justru menculik membawa paksa Ken Dedes ke Tumapel. Kutukan Ayahanda Ken Dedes Ketika Mpu Purwanatha pulang, ia tidak mendapati putri kesayangannya. Ditunggu dan dicari ke mana-mana Ken Dedes tidak ketemu. Setiap orang yang ditanya hanya terdiam, rupanya takut dengan sang penguasa.
Dengan menahan amarah, Mpu Purwanatha mengucap kutukan: “Semoga yang membawa lari anakku tidak akan selamat hidupnya. Semoga ia mati tertikam keris,” kutuk Mpu Purwanatha, Kepada penduduk desa, sang empu juga merapal mantra, “Semoga sumur-sumur di Panawijen kering dan sumber-sumber air tidak mengeluarkan air lagi sebagai hukuman karena mereka tidak memberi tahu akan keberadaan anakku.” “Semoga anakku yang telah mempelajari karma amadangi tetap selamat dan mendapatkan kebahagiaan yang besar,” seru Mpu Puwanatha dalam murkanya.
Sumpah serapah itu jadi kenyataan. Tunggul Ametung nantinya mati ditusuk keris oleh Ken Arok, pengawal sang akuwu. Ken Dedes kemudian dinikahi Ken Arok yang lantas menjadi penguasa Kerajaan Singasari. Ken Arok dikenal anak pejabat daerah Kediri. Ken Arok adalah pengawal Tunggul Ametung pengawal sang akuwu.
Suatu ketika, saat Ken Arok menjalankan tugasnya mengawal Tunggul Ametung dan Ken Dedes di taman, secara tidak sengaja ia melihat kain istri atasannya itu tersingkap. Dari bagian rahasia Ken Dedes, terpancar cahaya.
Ken Arok menceritakan kejadian tersebut kepada Lohgawe. Lohgawe mengatakan kepada Ken Arok bahwa perempuan yang memancarkan sinar dari bagian rahasianya adalah perwujudan dari sri nareswari atau perempuan utama.
Siapa pun lelaki yang menikahinya Ken Dedes bakal menjadi penguasa besar. Dari situlah muncul niat Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung demi mendapatkan Ken Dedes sekaligus menguasai Tumapel.
Ken Arok menghabisi nyawa Tunggul Ametung dengan keris buatan Mpu Gandring saat atasannya itu sedang tidur di suatu malam .
Ken Dedes mengetahui insiden tersebut, namun ia memilih diam. Ken Dedes memang tidak pernah mencintai Tunggul Ametung yang menculik dan menikahinya secara paksa.
Ken Arok kemudian mengawini Ken Dedes yang saat itu telah mengandung anak dari Tunggul Ametung. Tidak ada siapa pun yang berani menentang pernikahan tersebut. Bahkan, Ken Arok dan Ken Dedes disebut saling mencintai. . Ketika genap bulannya, lahirlah anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung, dinamai Anusapati, nama sebutannya Panji Anengah,”
Ken Arok menguasai Tumapel serta menikahi Ken Dedes, Ken Arok memakai gelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi. Sedangkan Ken Dedes sebagai permaisuri menyandang gelar Dyah Ayu Sri Maharatu Mahadewi.
Ken Arok mengincar Kerajaan Kediri. Terjadilah Perang Ganter yang menewaskan Raja Kertajaya dan membuat wilayah kekuasaan Ken Arok bertambah luas setelah Kerajaan Kediri runtuh. Dari sinilah sejarah Kerajaan Tumapel atau Singasari bermula. didebut ibu kota Kerajaan Tumapel pada masa Ken Arok adalah di Kutaraja. Oleh Ranggawuni atau Wisnuwardhana yang menurut Pararaton bertakhta sejak 1248 hingga 1268 M,
Nama Kutaraja kemudian diganti dengan Singasari. Ranggawuni atau Wisnuwardhana adalah cucu Ken Dedes, tepatnya ia anak dari Anusapati, putra Ken Dedes dengan Tunggul Ametung yang dibesarkan bersama Ken Arok. Pada 1247 M,
Anusapati membalaskan dendam ayahnya dan membunuh Ken Arok juga dengan keris buatan Mpu Gandring. Nama Kerajaan Tumapel yang pada masa pemerintahan Wisnuwardhana kemudian justru lebih dikenal dengan nama ibukotanya, yakni Kerajaan Singasari, dan Ken Dedes permaisuri Ken Arok adalah ratu pertamanya.
Tulisan diatas diambil dari kumpulan sejarah hanya mengambil patisarinya saja.
Riwayat singkat :
Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro adalah pemerhati Budaya Adiluhung yang mendapat gelar bangsawan dari Karaton Surakarta Hadiningrat aktif dipergerakan sosial, budaya, dan LSM Nasional .
Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro adalah Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara PERNUSA.
Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro adalah salah satu Ketua FSKN Forum Silaturahmi Karaton dan Kesultanan Nusantara.
Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro mendapat kehormatan ditunjuk khusus oleh Presiden Jokowi untuk menengahi komplik di Karaton Surakarta.
Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro mendapat kehormatan sebagai Komisaris Independen di BUMN di PT Berdikari Meubel Nusantara.