PPJNA 98 : Tiada hentinya Pemerintahan Jokowi di Fitnah, Terkait Haji pun di Bully !
Oleh : ANTO KUSUMAYUDA (Ketum PPJNA 98) dan ABDUL SALAM NUR AHMAD (Sekjen PPJNA 98)
JAKARTA – Pandemi Covid 19 yang melanda negara negara didunia meluluhlantahkan semua aspek kehidupan, tidak ada negara yang mampu membentengi tidak terserang atau terkena dampakya oleh pandemi Covid 19, negara maju sekalipun Amerika, negara negara di Erofa, Afrika, Asia mengalami kewalahan oleh serangan virus Corona, termasuk negara kita Indonesia salah satu negara yang tengah berjuang menghadapi pandemi Covid 19. Berkat ketegasan, kebijaksanaan, kepekaan dan ketajaman dalam memimpin negeri ini Presiden Jokowi berkat dukungan dan kekompakan jajaran kabinet mampu dan teruji menghadapi pandemi Covid 19 mengalami kemajuan mulai berangsur pulih.
Sangat memprihatinkan dan ironi sekali masih ada pihak pihak yang menyerang, memfitnah, membully pemerintahan Jokowi sampai dengan mengatasnamakan agama, yang semestinya bersatu solid bersama pemerintah dalam meghadapi pandemi Covid 19. Sekarang yang sedang ramai Pemerintahan Jokowi diserang difitnah terkait penyelenggaraan Haji, dituduh dosalah, uang dana haji di pakai, dan banyak lagi ujaran kebencian yang dilontarkan padahal sudah jelas Dubes Arab Saudi mengatakan Pemerintahan Arab Saudi belum memutuskan terkait kuota penyelenggaraan haji negara manapun di dunia, ini disebabkan masih mengkaji sangat hati hati pandemi Covid 19 belum berakhir.
Terkait kontek haji harus dimaknai dan diresapi tidak hanya sekedar persoalan lahiriah saja tapi berangkat ibadah haji adalah panggilan Allah atau undangan Allah pada hambanya kita sebagai muslim. Dengan tahun ini 2021 ummat Islam Indonesia karena situasi pandemi Covid yang masih belum bisa berangkat melaksanakan Ibadah Haji itu karena Allah belum menakdirkan dan mengundangnya, pemerintah Indonesia ataupun pemerintah Arab Saudi hanya syariat tata kelola penyelenggaraan haji tapi hakikatnya adalah takdir dan undangan Allah pada siapapun yang melaksanakan haji, kalau Allah sudah mengundang dan menghendaki kunfayakun maka terjadilah. Tidak akan ada yang bisa menghalanginya.
Dengan segala kerendahan hati mari kita banyak beristigfar memohon ampunan pada Allah dari segala khilaf dan dosa jadikanlah diri kita menjadi bagian yang cepat diundang ke Baitullah, serta memohon agar penyakit virus Corona secepatnya berakhir , kita jangan terjebak pada nafsu Angkara murka Memfitnah, Membully, merasa diri paling benar, naudzubillah.
Jadi sangat tidak etis terlalu berlebihan ketika pada tahun ini belum ditakdirkan bisa berangkat haji mendapat undangan Allah langsung menyalahkan pemerintah Jokowi, malahan sampai memfitnah Jokowi dengan berbagai tuduhan negatif. Untuk menjaga kewibawaan Presiden Jokowi sebagai simbol dan kehormatan negara serta untuk penegakan hukum , siapapun yang telah menghina menyebarkan ujaran kebencian harus diproses hukum sesuai aturan hukum yang berlaku.
Semoga Allah, Tuhan YME selalu melindungi dan memberkahi bangsa dan negara Indonesia. Aamiin YRA.