DPD LIRA & IMO Magetan Gelar Doa Untuk  Korban Bencana & Almarhum Arjuna Tamaraya 

Budaya Ekonomi Hukum Pemerintah Pendidikan Peristiwa Religi

 

Magetan, Dewan Pimpinan Daerah Lumbung Informasi Rakyat dan Ikatan Media Online Indonesia Kabupaten Magetan menggelar doa bersama untuk Arjuna Tamaraya atas peristiwa tindak kekerasan dan penganiayaan terhadap pemuda yatim piatu tersebut.

 

Acara yang di prakarsai oleh Bupati LIRA Magetan Sofyan dengan menggandeng Organisasi Pers sebagai bentuk belasungkawa juga kepedulian ummat.

 

“Sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian kami bersama sama selain memberikan ungkapan belasungkawa juga mengirimkan Doa untuk Arjuna Tamaraya,” Ujar Sofyan (05/12/25).

 

Menurut berita di media sosial, Arjuna Tamaraya (21) merupakan musafir yatim piatu hanya ingin berteduh dan menginap di salah satu masjid agung Sibolga Sumatera Utara karena uang terbatas sisa 10 ribu Namun naas nasib berkata lain tiba tiba dia di datangi dikeroyok dan dianiaya uang tinggal sisa segitupun diambil bahkan sampai nyawa melayang karena ulah 5 pelaku penganiaya Arjuna, yakni Chandra Lubis (38), Rismansyah Efendi Caniago (30), Zulham Piliang (57), Hasan Basri (46), dan Syazwan Situmorang (40).

 

Sedangkan lima pelaku tersebut sudah di amankan dan ditahan untuk menerima konsekwensi hukuman. ” Saya mendesak kepada POLRI untuk menindak tegas kelima pelaku dengan hukuman setimpal,”Kata Sofyan.

 

Selain menggelar doa Sofyan bersama tim membagikan makanan nasi bungkus gratis di pasar baru Magetan juga di distribusikan ke beberapa tempat seperti Rumah sakit, panti , dan beberapa masjid.

 

Sebelum dimulai pembagian bersama sama melakukan Doa bersama yang dipimpin oleh Kyai Gunendar di ikuti semua anggota LIRA dan Wartawan yang tergabung di Organisasi Pers IMO.

 

 

Sofyan berharap dan selalu mendorong seluruh pengurus masjid, takmir, tokoh agama, dan masyarakat dimanapun untuk memperkuat dan menjaga peran sosial masjid secara konstruktif.

 

“Pengurus masjid saya kira perlu juga menjaga sikap dengan komunikasi yang ramah, santun namun tegas ketika menyambut musafir dan warga, tak lepas juga selalu mengomunikasikan aturan lokal tentang waktu atau area tertentu secara santun dan sesuai aturan yang sudah di buat” Pungkasnya. (Tim Redaksi)