*Tanggapi Pidato Jokowi, Pemuda Katolik Ajak Masyarakat Sukseskan Lima Agenda Kebangsaan*
Jakarta,MJ- Presiden Joko Widodo menegaskan ada lima agenda besar nasional yang tidak boleh berhenti meskipun krisis dan konflik geopolitik masih menghantui dunia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan untuk selalu cermat dan waspada dalam bertindak dan menerapkan eling lan waspada.
Pernyataan ini disampaikan Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, dengan mengusung tema, “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Selasa (16/8/2022).
Dalam pidatonya, Presiden mengajak seluruh warga negara untuk mendukung 5 agenda besar bangsa dalam rangka memulihkan dan membantu bangsa ini bangkit dari ragam persoalan.
Adapun lima kekuatan bangsa saat merayakan Kemerdekaan Ke-77 adalah: pertama, di tengah tantangan Pandemi Covid-19, Indonesia termasuk berhasil mengendalikan pandemi. Kedua, sumber daya alam yang melimpah. Ketiga, bonus demografi. Keempat, kepercayaan internasional oleh negara-negara dunia. Kelima, ekosistem investasi dan pertumbuhan UMKM.
Melihat agenda kebangsaan dan kekuatan bangsa ini, Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma mengatakan bangsa ini memiliki harapan besar melahirkan Indonesia yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
“Apa yang bapak Presiden sampaikan dalam Pidato hari ini merupakan arahan konkret yang harus kita wujudkan bersama. Kita tidak bisa bersandar pada tumpuan satu atau dua pihak saja, maka dengan semangat gotong royong mari kita bekerja sama demi Indonesia yang lebih baik kedepannya,” tegas Gusma.
Gusma juga menanggapi secara spesifik terkait agenda ketiga, yakni bonus demografi. Menurutnya, poin ini akan berjalan dengan efektif jika seluruh elemen pemuda bersatu dan giat dalam mengembangkan talenta yang dimiliki.
“Aktualisasi diri kaum muda akan menjadi roda penggerak dalam mendulang sukses di masa bonus demografi nantinya. Maka dari itu, sejak sekarang kita harus memulai segala daya upaya untuk mengembangkan potensi yang ada. Jangan ragukan komitemen Pemuda Katolik dalam mewujudkan agenda ini, dengan semangat Reborn and Grow Further kami siap menjadi bagian dari gerakan suksesi bonus demografi di Indonesia,” kata Gusma.
Sementara itu, soal ekosistem investasi dan pertumbuhan UMKM yang menjadi daya tarik tersendiri bagi anak bangsa, Gusma mengatakan, Pemuda Katolik juga ikut ambil bagian. Sebagai organisasi elit, Pemuda Katolik terlibat dalam ekosistem investasi. Digitalisasi ekonomi yang melahirkan decacorn dan unicorn juga didorong Pemuda Katolik lewat gugus tugas khususnya Gugus Tugas Unit Kerja Bisnis. “Pemuda Katolik memiliki unit bisnis Petra Natural atau Bank Sampah PETRA,” sebut Gusma.
Tentu, menurut Gusma, semua kekuatan ini akan berjalan jika memiliki manusia-manusia yang unggul. Soal ini Pemuda Katolik telah menjalin kerja sama dengan BKKBN untuk penanganan stunting dengan layanan promotif dan pengobatan yang semakin kuat dan merata.
Ada juga kerja sama dengan Kominfo terkait program Gerakan Nasional Pemuda Petra Digital untuk pelatihan calon fasilitator dan instruktur utama Pemuda Petra Digital.
Pemuda Katolik juga memiliki perhatian kepada para Pekerja Migran Indonesia dengan sinergi dengan BP2MI.
“Tentu agenda-agenda bangsa ini tidak berhenti sampai di sini saja tetapi butuh kolaborasi dengan komitmen, inovasi dan kreativitas,” ujar Gusma